Jumat 26 Mar 2021 01:45 WIB

RI dan Singapura Perkuat Kerja Sama di Tengah Pandemi

Kedua negara bahas kemungkinan buka perbatasan untuk wisata.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Menlu Retno Marsudi (kanan) menerima kunjungan kerja Menlu Singapura Vivian Balakrishnan (kiri) di Kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (25/3/2021). Pertemuan tersebut membahas hubungan bilateral kedua negara, salah satunya kerja sama dalam bidang ekonomi.
Foto: ANTARA/HO/Humas Kemenlu
Menlu Retno Marsudi (kanan) menerima kunjungan kerja Menlu Singapura Vivian Balakrishnan (kiri) di Kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (25/3/2021). Pertemuan tersebut membahas hubungan bilateral kedua negara, salah satunya kerja sama dalam bidang ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- RI dan Singapura sepakat untuk memperkuat kemitraan strategis di tengah pandemi. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan juga berkomitmen untuk bekerja bersama lebih keras untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat dari pandemi dalam pertemuan keduannya di Jakarta hari ini.

Kedua negara diketahui telah menyepakati Travel Corridor Arrangement (TCA) sebagai sarana untuk memfasilitasi para pejabat dan bisnis penting. RI pun mengatakan, secara bertahap memperbaharui kebijakan ini. "Sambil terus mengikuti perkembangan dengan pandemi, TCA tetap beroperasi," ujar Menlu Retno pada konferensi pers virtual dengan Menlu Vivian, Kamis (25/3).

RI dan Singapura juga membahas kemungkinan untuk memiliki proyek percontohan pembukaan kembali perbatasan kedua negara untuk tujuan pariwisata. Itu bakal dilakukan secara bertahap dan kewaspadaan yang tinggi mengingat virus korona masih menyebar di seluruh dunia.

"Keselamatan pelancong dan masyarakat adalah yang utama, dan kami akan terus melakukan komunikasi ini," ujar Menlu Retno.

Sementara itu, Menlu Vivian memuji hubungan kemitraan strategis kedua negara. Dia menyebut hubungan kedua negara berjalan stabil dan dapat diandalkan selama masa-masa sulit seperti saat ini.

Vivian memuji kerja sama saling membantu satu sama lain sehbungan dengan pandemi, seperti persediaan Alat Pelindung Diri, tes Covid-19 dan lain sebagainya. "Intinya adalah kita telah melalui krisis bersama. Kami telah berhasil berkolaborasi. Kami menyelamatkan nyawa dan kami telah membantu meredam dampak ekonomi pada orang-orang kami bersama-sama," ujar Menlu Vivivan.

Mengenai ekonomi, kedua negara juga sepakat untuk memperkuat kemitraan terutama dalam perjanjian investasi bilateral. Keduanya juga membahas soal ekonomi digital dalam pengembangan sektor ini. "Kami harus membangunkan potensi ini," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement