Jumat 26 Mar 2021 04:45 WIB

Peristiwa Militer yang Tunjukkan Iran tak Bisa Diremehkan

Kapal cepat IRGC yang dilengkapi dengan drone bunuh diri Ababil-2.

Rep: Gummanti Awaliyah/ Red: Teguh Firmansyah
Foto selebaran yang disediakan oleh situs web Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC); Berita Sepah menunjukkan, militer Iran menembakkan rudal yang menargetkan tiruan kapal induk AS di Selat Hormuz yang strategis, selatan Iran, 28 Juli 2020. Media melaporkan bahwa Iran mengadakan pertandingan perang di Selat Hormuz di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS.
Foto: EPA-EFE/HANDOUT HANDOUT EDITORIAL USE ONLY/
Foto selebaran yang disediakan oleh situs web Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC); Berita Sepah menunjukkan, militer Iran menembakkan rudal yang menargetkan tiruan kapal induk AS di Selat Hormuz yang strategis, selatan Iran, 28 Juli 2020. Media melaporkan bahwa Iran mengadakan pertandingan perang di Selat Hormuz di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN –- Kekuatan militer Iran sepertinya tidak bisa dianggap remeh. Negara yang kerap bersitegang dengan Amerika Serikat itu setidaknya mencatatkan lima peristiwa militer penting di tahun 2020.

Pertama, sebanyak 188 drone tempur Iran secara resmi bergabung dengan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Drone berasal dari berbagai jenis seri Ababil-2, Mohajer-6, Sepehr, Shahab-2 dan Hudud-4. Iran terus mengembangkan jenis baru penggunaan drone.

Baca Juga

Kapal cepat IRGC yang dilengkapi dengan drone bunuh diri Ababil-2 juga diluncurkan. Ini dinilai sebagai ide militer signifikan Iran, dengan menggabungkan dua komponen penting dari kekuatan militer Iran yaitu, drone dan kapal cepat. Sejumlah besar drone telah disediakan untuk angkatan laut IRGC, termasuk Mohajer-6 dan penggunaan bom berpemandu dengan drone.

Kedua, pada Oktober 2020 IRGC mengklaim telah mendeteksi kapal induk AS yakni USS Nimitz dengan drone di Selat Hormuz. Iran kemudian merilis foto udara dari pasukan kapal induk AS. Armada tersebut meliputi kapal induk Nimitz beserta kapal pengawal, lalu dua kapal perusak bernomor 114 dan 104, kapal 58 dan 59, dua kapal patroli 9 dan 12, dan kapal Penjaga Pantai 1333, yang sebelum memasuki Selat Hormuz dan Persia.

Selain itu, ada juga Pameran Penuh Angkatan Udara IRGC.  Iran juga melengkapi kapal baru untuk angkatan laut yang disebut Shahid Roudaki.

“Ini adalah kapal dengan berat 12 ribu ton, panjang 150 meter dan lebar 22 meter, yang dilengkapi dengan berbagai radar dan sistem peperangan elektronik. Kapal itu memiliki rudal jelajah surface-to-surface dan rudal surface-to-air yang mampu membawa helikopter, UAV dan speedboat,” demikian pernyataan Iran seperti dilansir dari The Jerusalem Post pada Kamis (25/3).

Baca juga : Pemerintah Jaga Fundamental Akibat Kebijakan AS

Iran juga menyebut pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh sebagai salah satu peristiwa penting pada 2020. Mohsen Fakhrizadeh adalah ilmuwan nuklir dan pertahanan Iran, serta kepala Organisasi Riset dan Inovasi Pertahanan dari Kementerian Pertahanan dan Dukungan Angkatan Bersenjata. Tidak jelas mengapa kematiannya disebut-sebut sebagai salah satu peristiwa penting militer pada 2020.

Keberhasilan lainnya adalah latihan IRGC di Semnan. Dalam latihan ini, berbagai sistem pertahanan termasuk radar, rudal, peperangan elektronik, dan sistem pengintaian elektronik digunakan. Sistem lokal Mersad, 15 Khordad, dan 3 Khordad juga berhasil menghancurkan target yang ditetapkan oleh jaringan pertahanan udara terintegrasi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement