Jumat 26 Mar 2021 13:01 WIB

Philips Jual Divisi Kebutuhan Rumah Tangga

Phillips ingin fokus pada produk perawatan kesehatan.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Philips
Foto: dialux
Philips

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Perusahaan asal Belanda, Philips NV akan menjual bisnis peralatan rumah tangga ke Hillhouse Capital China seharga 3,7 miliar euro atau setara 4,37 miliar dolar AS. Adapun alasan penjualan ini karena perusahaan ingin berfokus pada produk peralatan perawatan kesehatan.

Seperti dilansir dari laman Asia Nikkei, Jumat (26/3), Philips berkonsentrasi pada produk perawatan kesehatan setelah melepaskan divisi penerangan dan elektronik konsumennya dalam beberapa tahun terakhir.

"Transaksi ini mengakhiri divestasi utama kami. Ke depan, fokus kami adalah memperluas kepemimpinan kami dalam teknologi kesehatan,” ujar Chief Executive Philips Frans van Houten.

Philips mengatakan tahun lalu pihaknya bermaksud untuk menjual divisi yang memproduksi mesin kopi, pembersih udara dan penyedot debu menghasilkan penjualan 2,2 miliar euro, karena tidak lagi menjadi bagian dari bisnis intinya.

Saham Philips naik 1,7 persen, memimpin indeks blue chip AEX Amsterdam. Kesepakatan itu diperkirakan akan menghasilkan pendapatan tunai bersih sebesar tiga miliar euro pada kuartal ketiga.

Perusahaan juga mengharapkan untuk menerima sekitar 700 juta euro pada tahun-tahun mendatang, karena Hillhouse akan melisensikan nama merek Philips selama 15 tahun berdasarkan kesepakatan tersebut.

Van Houten mengatakan hasil tersebut akan digunakan untuk campuran dividen, pembelian kembali saham dan kemungkinan akuisisi, tetapi mengatakan tidak ada pengambilalihan baru yang terlihat.

"Kami saat ini masih menjalankan program buyback saham. Kami baru melakukan tiga akuisisi dalam lima bulan terakhir, jadi bisa dibilang kami sudah mengeluarkan uang. Kami akan terus mencari peluang dengan cara yang sangat disiplin,” ucapnya.

Philips menggambarkan pembelinya, Hillhouse Capital, sebagai perusahaan investasi yang akan terus berinovasi. Adapun transaksi akan ditutup pada kuartal ketiga menunggu persetujuan regulasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement