Jumat 26 Mar 2021 14:45 WIB

ADB Ungkap Pasar Obligasi Dorong Perekonomian Global Membaik

Pasar obligasi terus tumbuh di kawasan Asia Timur yang berkembang.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Obligasi.
Foto: seputarforex.com
Obligasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan membaiknya proyeksi perekonomian global dan kemajuan dalam vaksinasi Covid-19 telah mendorong imbal hasil (yield) obligasi di kawasan Asia Timur. Berdasarkan laporan terbaru Asia Bond Monitor, pasar obligasi dalam mata uang lokal di kawasan ini tumbuh 20,1 triliun dolar AS hingga akhir 2020.

“Pasar obligasi terus tumbuh di kawasan Asia Timur yang berkembang, sehingga kawasan ini mampu memobilisasi pendanaan bagi pemulihan yang berkelanjutan dari pandemi,” ujar Kepala Ekonom ADB Yasuyuki Sawada dalam keterangan resmi, Jumat (26/3).

Selain itu, tambah dia, sejumlah pembenahan yang dilakukan otoritas terkait untuk mengatasi pandemi telah membuat sentimen investor dan kondisi keuangan juga makin membaik.

"Gerakan vaksinasi yang berhasil, kebijakan moneter yang akomodatif, serta pelonggaran pembatasan telah mendorong kegiatan ekonomi dan mempercepat laju pemulihan," ucapnya.

Sawada menyebut laporan terbaru Asia Bond Monitor mencakup negara Asia Timur seperti Republik Rakyat China (RRC), Hong Kong, Korea Selatan, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Adapun laporan ini mencatat peluncuran vaksin yang sudah dimulai di sebagian besar negara di kawasan ini, telah meningkatkan keyakinan pasar terhadap kinerja perekonomian.

“Namun, pada saat bersamaan, ketidakpastian situasi pandemi, terutama terkait varian baru dan kemungkinan kembali melonjaknya jumlah kasus, terus membebani proyeksi perkembangan ke depan,” ungkapnya.

Menurutnya laporan tersebut juga mencatat sejumlah risiko seperti akses vaksin yang belum merata dan potensi penyesuaian harga aset akibat naiknya taraf suku bunga jangka panjang.

“Imbal hasil obligasi pemerintah di sebagian besar perekonomian maju dan pasar Asia Timur yang berkembang tercatat mengalami kenaikan antara 31 Desember 2020 dan 15 Februari 2021,” uapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement