Kasus Covid Naik karena Pembukaan Mobilitas Terlalu Agresif

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperlihatkan vaksin COVID-19 Astrazeneca.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperlihatkan vaksin COVID-19 Astrazeneca. | Foto: Antara/Moch Asim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di sejumlah negara, termasuk di Eropa. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, lonjakan kasus terjadi karena adanya strain virus baru dari Covid-19 yang juga telah ditemukan di Indonesia sejak Januari lalu.

Selain itu, lonjakan kasus juga diakibatkan karena pembukaan mobilitas yang terlalu agresif. Hal ini disampaikan Menkes kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas, Jumat (26/3) siang ini.

“Di beberapa negara Eropa sudah terjadi kenaikan kasus kembali. Kita amati memang terjadinya karena adanya strain baru yang juga sudah datang di Indonesia di Januari dan juga adanya mobilitas yang terlalu agresif pembukaannya,” ujar Menkes Budi saat konferensi pers.

Presiden Jokowi pun menginstruksikan agar pemerintah mampu mempertahankan kondisi perkembangan Covid-19 di Indonesia yang kini semakin membaik. Laju penambahan kasus ini dapat ditekan karena pemberlakuan kebijakan PPKM mikro di sejumlah daerah dan juga pelaksanaan program vaksinasi massal.

Baca Juga

“Arahan Presiden, coba dicari titik keseimbangan agar hasil yang sudah bagus penurunan karena program PPKM mikro dan vaksinasi, kita tidak kehilangan momentum perbaikannya,” kata dia.

Dengan demikian, diharapkan lonjakan kasus Covid-19 seperti yang terjadi di beberapa negara lainnya dapat dicegah dan laju penambahan kasus dapat terus ditekan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menginstruksikan daerah-daerah di Indonesia agar tak lengah dan tetap mewaspadai lonjakan kasus Covid-19. Sebab, kasus Covid-19 di dunia saat ini justru kembali meningkat. Seperti di India yang angka penambahan kasus harian melonjak menjadi 59 kasus. Sedangkan di Brazil melonjak menjadi 90.500 kasus harian dan di Amerika Serikat mencapai 66 ribu kasus harian.

“Di Eropa, di India, yang sudah turun tahu-tahu melompatnya sampai 3-4 kali lipat Covid-nya,” kata Jokowi saat meresmikan pembukaan musyawarah nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) tahun 2021 di Istana Negara.

Di Indonesia sendiri, penambahan kasus Covid-19 pernah melonjak di angka tertingginya hingga 15 ribuan kasus harian. Namun, saat ini penambahan kasus positif harian telah menunjukan penurunan menjadi berada di kisaran angka 5.000 hingga 6.000 kasus.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Jokowi Instruksikan Cegah Lonjakan Covid-19

9 Warga Positif Covid, Satu Kampung di Ciamis Batasi Akses

IDI: Pemerintah tidak Boleh Lengah

Cara Membedakan Rasa Sedih Biasa dengan Gangguan Mental

Aktivitas Warga Satu Kampung di Ciamis Dibatasi

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark