Jumat 26 Mar 2021 13:54 WIB

Qatar Sambut Inisiatif Saudi Akhiri Konflik Yaman

Arab Saudi mengusulkan inisiatif perdamaian baru untuk mengakhiri konflik Yaman.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengumumkan mobilisasi perangi Covid-19. Ilustrasi.
Foto: Anadolu Agency
Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengumumkan mobilisasi perangi Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pemerintah Qatar menyambut inisiatif Arab Saudi untuk mengakhiri konflik Yaman. Menurutnya itu merupakan langkah maju guna menuntaskan konflik yang telah berlangsung selama enam tahun di negara tersebut.

"Qatar menyambut baik inisiatif perdamaian yang diluncurkan oleh Arab Saudi untuk membentuk gencatan senjata di Yaman dan upaya Saudi untuk menemukan solusi politik yang akan mengakhiri penderitaan orang-orang Yaman yang bersaudara," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis (25/3).

Baca Juga

Cicitan itu muncul setelah Al-Thani melakukan percakapan dengan Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan. Sebelumnya Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengapresiasi inisiatif Saudi untuk mengakhiri konflik Yaman. PBB diketahui telah berupaya melakukan hal tersebut.

"Sekretaris Jenderal menyambut baik pengumuman Kerajaan Arab Saudi tentang langkah-langkah untuk membantu mengakhiri pertempuran dan memulai kembali proses politik di Yaman. Dia mengungkapkan terima kasihnya kepada Kerajaan atas dukungannya untuk upaya PBB," kata seorang pejabat PBB dalam sebuah pernyataan pada Selasa (23/3), dikutip laman Al Arabiya.

Arab Saudi mengusulkan inisiatif perdamaian baru untuk mengakhiri konflik Yaman. Inisiatif tersebut termasuk penerapan gencatan senjata nasional yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan PBB.

“Kami akan bekerja dengan komunitas internasional, dengan mitra kami dan dengan pemerintah Yaman untuk mendorong prakarsa ini dilaksanakan," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan pada Senin (22/3).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement