Jumat 26 Mar 2021 14:05 WIB

Drama Korea Joseon Exorcist Resmi Ditarik

Penayangan 'Joseon Exorcist' dihentikan terkait kecaman penggunaan budaya China.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Penayangan 'Joseon Exorcist' dihentikan terkait kecaman penggunaan budaya China.
Foto: Youtube
Penayangan 'Joseon Exorcist' dihentikan terkait kecaman penggunaan budaya China.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- SBS mengumumkan menghentikan secara permanen penayangan serial drama “Joseon Exorcist”. Jaringan televisi itu merilis pernyataan resmi tentang drama baru, yang baru menayangkan dua episode pertalanya pada awal pekan ini.

“Karena SBS sangat menyadari parahnya situasi saat ini (mengenai drama), kami  memutuskan  mengakhiri kontrak hak siar untuk ‘Joseon Exorcist’ dan membatalkan semua siaran drama,” tulis pernyataan SBS merespon kontroversi drama “Joseon Exorcist” dilansir Soompi, Jumat (26/3).

Baca Juga

SBS telah membayar sebagian besar biaya untuk hak siar drama tersebut, sementara perusahaan produksi telah menyelesaikan 80 persen pembuatan film. Meskipun ada kerugian finansial pada jaringan penyiaran dan perusahaan produksi, serta kesenjangan dalam pemrograman, tetapi SBS merasa memiliki tanggung jawab atas kontroversi itu.

“Kami memberi tahu Anda bahwa kami telah memutuskan untuk membatalkan program itu,” ujar SBS.

Setelah penayangan perdananya pada 22 Maret, "Joseon Exorcist" mendapat kecaman karena penggunaan alat peraga dan makanan bergaya China, yang menurut banyak pemirsa adalah distorsi sejarah Korea. Meskipun SBS merilis pernyataan awal permintaan maaf dan penjelasan, reaksi dari pemirsa terus meningkat ketika episode kedua dari drama tersebut menyertakan lebih banyak elemen gaya Tiongkok.

Tak lama kemudian, semua sponsor "Joseon Exorcist" menarik diri dari drama itu. Tim produksi mengumumkan akan mengambil jeda satu minggu untuk merevisi serial tersebut. Namun, hanya berselang dua hari, SBS telah mengkonfirmasi bahwa drama tersebut tidak akan kembali tayang di jaringan televisinya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement