Jumat 26 Mar 2021 14:25 WIB

Pendapat Ulama Soal Puasa untuk Allah  

Ulama menjelaskan soal puasa untuk Allah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
 Pendapat Ulama Soal Puasa untuk Allah. Foto: Tadarus saat berpuasa. Ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pendapat Ulama Soal Puasa untuk Allah. Foto: Tadarus saat berpuasa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Allah SWT menegaskan bahwa puasanya seorang hamba yang beriman merupakan milik Allah dan Allah lah yang akan memberikan balasannya. Allah SWT berfirman "Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendirilah yang akan membalasnya." 

Imam Ghazali Rah seperti disampaikan Mokh Syaiful Bakhri dalam bukunya "Hikmah dan Rahasia Puasa" ada tujuh pendapat ulama tentang pernyataan puasa itu untuk Allah maka Allah akan membalasnya. 

Baca Juga

Di antara pendapat ulama itu di antaranya:

Pertama, bawa dalam puasa itu tidak bisa terjadi riya seperti pada ibadah lainnya. Sedangkan riya merupakan sifat anak adam dan puasa merupakan Ibadah dalam hati. Semua amal tentulah dengan gerakan, sementara puasa hanya merupakan minyak yang tidak diketahui oleh orang-orang.

Kedua, yang dimaksud "Allah sendirilah yang akan membalasnya" adalah, hanya Allah yang mengetahui kadar pahala dan kelipatannya. Sedangkan ibadah lainnya kadang-kadang sementara orang bisa mengetahuinya.

Ketiga, makna "Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendirilah yang akan membalasnya" adalah puasa itu merupakan ibadah yang paling disukai Allah.

Keempat penyanderaan ibadah puasa kepada Allah ialah untuk memuliakannya sebagaimana dikatakan "Baitullah yang arti Rumah Allah".  

Kelima bahwa menjauhi makanan dan pemuasan nafsu syahwat merupakan sifat-sifat Tuhan. Orang yang berpuasa itu mendekatkan diri kepada Allah dengan sesuatu yang sesuai dengan sifat-sifatnya. Karena itulah ibadah puasa disandarkan kepada Allah.

Keenam bahwa menjauhi makanan dan pemuasan nafsu syahwat merupakan sifat-sifat malaikat. 

Ketujuh bahwa semua amal ibadah itu akan menebus kezaliman manusia kecuali ibadah puasa. 

Para ulama berpendapat bahwa yang dimaksud puasa dalam firman Allah "Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendirilah yang akan membalasnya" adalah puasa yang bisa menyelamatkan seseorang dari tindakan maksiat baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan.

Rasulullah bersabda barangsiapa yang shalat malam pada Bulan Ramadhan dengan iman dan semata-mata mengharapkan balasan dari Allah maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. "

 

 

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement