REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya ikut mendukung program Petani Milenial yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Program Petani Milenial dinilai dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi saat pandemi Covid-19.
Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Darjana mengatakan, pihaknya mendukung program Petani Milenial dengan mempertimbangkan sisi strategis. Menurut dia, program itu selaras dengan tugas pengendalian inflasi, program pengembangan ekonomi dan UMKM, termasuk pengembangan ekonomi pesantren dan perluasan digitalisasi ekosistem ekonomi.
"Itu telah dan akan dilakukan Bank Indonesia, baik di masa pandemi maupun di masa pascapandemi," kata dia melalui keterangan resmi, Jumat (26/3).
Ia menjelaskan, untuk wilayah Priangan Timur, BI melaksanakan kick-off program Petani Milenial di Pondok Pesantren Quranic Science Boarding School (QSBS) Al Kautsar 561, Kabupaten Tasikmalaya. Porgram yang mengusung tagline “Tinggal di Desa, Rejeki di Kota, Bisnis Mendunia” itu antara lain bertujuan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jabar.
Beberapa model bisnis digital farming yang dikembangkan oleh pondok pesantren mitra BI di wilayah Priangan Timur, dapat disinergikan dengan program Petani Milenial. Aktivitas pertanian produktif di pesantren itu akan dilakukan oleh para santri muda.
BI Tasikmalaya juga memberikan green house kepada Pondok Pesantren QSBS Al Kautsar 561. Selain itu dilakukan pula transaksi perdana pembayaran ziswaf dengan menggunakan QRIS.