REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepala Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan produsen AstraZeneca tidak lagi dapat mengekspor vaksin Covid-19 ke Eropa sampai kontraknya dengan Uni Eropa (EU) terpenuhi. Hal itu disampaikan oleh von der Leyen usai rapat para pemimpin blok beranggotakan 27 negara itu.
"Kami harus dan ingin menjelaskan kepada warga kami di Eropa bahwa mereka mendapatkan bagian yang rata," katanya saat konferensi pers Kamis malam (25/3).
Von der Leyen menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan harus menghormati kontrak mereka dengan EU sebelum melakukan ekspor ke kawasan lain Eropa.
"Dan ini tentunya kasus dengan AstraZeneca," kata von der Leyen.
"Saya rasa jelas bagi perusahaan tersebut bahwa, pertama-tama perusahaan itu harus memenuhi, menghormati kontrak dengan negara-negara anggota EU, sebelum bisa terlibat lagi dengan aktivitas ekspor vaksin."