Jumat 26 Mar 2021 17:49 WIB

Kiriim Hadiah Pahala untuk Almarhum Menurut Ibnu Taimiyyah

Ibnu Taimiyyah menilai hadiah pahala untuk almarhum bermanfaat

Ibnu Taimiyyah menilai hadiah pahala untuk almarhum bermanfaat.
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Ibnu Taimiyyah menilai hadiah pahala untuk almarhum bermanfaat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—  Di antara perbedaan ulama adalah terkait dengan sampai atau tidaknya pahala bacaan surat Alquran yang dihadiahkan untuk almarhum.  

Direktur Aswaja Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Maruf Khozin yang juga Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim, menukilkan pendapat Ibnu Taimiyyah. Menurut Syekh Ibnu Taimiyah: 

Baca Juga

ﻭﺳﺌﻞ: ﻋﻦ ﻗﺮاءﺓ ﺃﻫﻞ اﻟﻤﻴﺖ ﺗﺼﻞ ﺇﻟﻴﻪ؟ ﻭاﻟﺘﺴﺒﻴﺢ ﻭاﻟﺘﺤﻤﻴﺪ ﻭاﻟﺘﻬﻠﻴﻞ ﻭاﻟﺘﻜﺒﻴﺮ ﺇﺫا ﺃﻫﺪاﻩ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﻴﺖ ﻳﺼﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺛﻮاﺑﻬﺎ ﺃﻡ ﻻ؟  Ibnu Taimiyah ditanya tentang bacaan keluarga apakah sampai pada mayit? Tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir jika dihadiahkan kepada mayit apakah pahalanya sampai? 

ﻓﺄﺟﺎﺏ: ﻳﺼﻞ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﻴﺖ ﻗﺮاءﺓ ﺃﻫﻠﻪ ﻭﺗﺴﺒﻴﺤﻬﻢ ﻭﺗﻜﺒﻴﺮﻫﻢ ﻭﺳﺎﺋﺮ ﺫﻛﺮﻫﻢ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺇﺫا ﺃﻫﺪﻭﻩ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﻴﺖ ﻭﺻﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﻭاﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ.

Ibnu Taimiyah menjawab, ”Bacaan keluarga untuk mayit, baik tasbih, takbir dan zikir lainnya jika keluarga menghadiahkan kepada mayit maka akan sampai.” (Lihat Majmu' Fatawa 24/324).    

Kiai Maruf  juga menukilkan riwayat Imam Ahmad melalui sahabat Jabir bin Abdullah RA soal bacaan dzikir Nabi Muhammad SAW di dekat makam Sa'd bin Mu'adz yang menjadikan kuburnya dilapangkan.               

ﻓﺪﺧﻞ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺒﺮﻩ , ﻓﺠﻌﻞ ﻳﻜﺒﺮ ﻭﻳﻬﻠﻞ ﻭﻳﺴﺒﺢ “Kemudian Rasulullah SAW masuk ke dalam kuburnya Sa'ad, Rasulullah membaca takbir, tahlil, dan tasbih.   

ﻓﻠﻤﺎ ﺧﺮﺝ ﻗﻴﻞ ﻟﻪ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﺭﺃﻳﻨﺎﻙ ﺻﻨﻌﺖ ﻫﻜﺬا ﻗﻂ ﻗﺎﻝ: «ﺇﻧﻪ ﺿﻢ ﻓﻲ اﻟﻘﺒﺮ ﺿﻤﺔ ﺣﺘﻰ ﺻﺎﺭ ﻣﺜﻞ اﻟﺸﻌﺮﺓ , ﻓﺪﻋﻮﺕ اﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺮفعه ﻋﻨﻪ ﺫﻟﻚ  

“Setelah keluar Rasulullah ditanya: "Wahai Rasulullah, kami tidak pernah melihat engkau melakukan hal ini". Nabi menjawab: "Sungguh telah terjadi penyempitan tanah kubur sehingga seperti sehelai rambut. Lalu aku berdoa kepada Allah agar menghilangkan hal itu." (HR Hannad dalam Az-Zuhd. 

Hadits yang sama juga diriwayatka h Imam Ahmad, Al-Baihaqi dan Hakim Tirmidzi). Redaksi selengkapnya dalam Musnad Ahmad sebagai berikut: 

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِيِّ، قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا إِلَى سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ حِينَ تُوُفِّيَ، قَالَ: فَلَمَّا صَلَّى عَلَيْهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَوُضِعَ فِي قَبْرِهِ وَسُوِّيَ عَلَيْهِ، سَبَّحَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَبَّحْنَا طَوِيلًا، ثُمَّ كَبَّرَ فَكَبَّرْنَا، فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، لِمَ سَبَّحْتَ؟ ثُمَّ كَبَّرْتَ؟ قَالَ: " لَقَدْ تَضَايَقَ عَلَى هَذَا الْعَبْدِ الصَّالِحِ قَبْرُهُ حَتَّى فَرَّجَهُ اللهُ عَنْهُ   

Jabir bin Abdillah berkata: “Pada suatu hari kami keluar bersama Rasulullah SAW menuju sahabat Sa’ad bin Mu’adz ketika meninggal dunia. Setelah Rasulullah SAW menunaikan sholat jenazah kepadanya, dia diletakkan di pemakamannya, dan tanah diratakan di atasnya, maka Rasulullah SAW membaca tasbih. Kamipun membaca tasbih dalam waktu yang lama.

Kemudian Nabi membaca takbir, maka kami membaca takbir. Lalu Nabi ditanya: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau membaca tasbih kemudian membaca takbir?” Nabi menjawab: “Kuburan hamba yang saleh (Sa’ad bin Mu’adz) ini benar-benar menjadi sempit, hingga Allah melapangkannya baginya.”    

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement