Jumat 26 Mar 2021 18:47 WIB

Inaca Siapkan Lembar Putih Industri Penerbangan Nasional

Pada 2018 dan 2019 jumlah penumpang angkutan udara mencapai 100 juta orang.

Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Inaca menyiapkan lembar putih (white paper) berisikan tentang proyeksi kapan penerbangan nasional akan pulih seperti keadaan normal sebelum pandemi ini terjadi. 

"Tidak dipungkiri bahwa sektor transportasi, khususnya angkutan udara, paling terdampak dengan pandemi Covid-19 ini. Sebagai satu-satunya asosiasi perusahaan penerbangan di Tanah Air, saat ini kami tengah menyelesaikan lembar putih industri penerbangan nasional," kata Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (26/3).

Baca Juga

Dikatakan, dalam penyusunan lembar putih ini pihaknya telah melakukan kajian yang mendalam dan bekerja sama dengan para akademisi perguruan tinggi serta didukung juga oleh Kementerian dan lembaga terkait industri penerbangan nasional. Seperti diketahui pada 2018 dan 2019 jumlah penumpang angkutan udara mencapai 100 juta orang, bahkan sampai mencapai 115 juta pemumpang dengan komposisi 80 persen domestik dan 20 persen internasional.

Denon yang juga menjabat sebagai CEO Whitesky Aviation ini menambahkan dalam penyusunannya yang di mulai sejak akhir tahun lalu pihaknya telah melakukan sedikitnya tiga kali diskusi kelompok terarah (FGD) yang mengundang para ahli di bidangnya.

Ketua Dewan Pembina INACA, Irfan Setiaputra mengatakan upaya pemulihan sektor industri penerbangan nasional yang saat ini dalam kondisi yang penuh dengan tantangan membutuhkan sinergitas dan soliditas seluruh ekosistem industri penerbangan yang salah satunya berkenaan dengan upaya pemulihan industri melalui momentum vaksinasi nasional.

Momentum vaksinasi tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu titik balik tersendiri dalam upaya meningkatkan keyakinan dan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi publik khususnya transportasi udara, dimana hal tersebut tentunya dengan tetap disertai dengan komitmen penerapan protokol kesehatan secara konsisten pada seluruh lini operasional penerbangan.

"Kami sangat mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang turut memprioritaskan pemberian vaksinasi untuk pekerja industri penerbangan," kata Irfan yang juga Direktur Utama Garuda Indonesia.

Namun demikian, tambahnya, aspek keselamatan itu sendiri merupakan sebuah persepsi bagi setiap individu, sehingga penting bagi industri penerbangan untuk saling berkolaborasi dalam membangun kepedulian masyarakat melalui serangkaian program sosialisasi serta penyesuaian fasilitas dan layanan dengan tujuan memastikan keselamatan pengguna jasa terjaga dengan baik.

Irfan juga mengatakan melalui dukungan yang diberikan oleh pemerintah terhadap aspek kesehatan para pekerja industri penerbangan yang diiringi dengan kesiapan industri penerbangan memasuki era kenormalan baru saat ini, diharapkan turut mendorong bangkitnya aktivitas sosial ekonomi dan pariwisata di Tanah Air. Industri penerbangan merupakan salah satu kontributor utama perekonomian nasional di mana industri penerbangan menyumbang lebih dari 2,6 persen produk domestik bruto (PDB) serta menyediakan sekitar 4,2 juta tenaga kerja.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement