Jumat 26 Mar 2021 21:32 WIB

Selebritas China Boikot Ritel Asing Terkait Dugaan Xinjiang

Selebritas China ramai-ramai memboikot merek fashion kenamaan asing.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Selebritas China ramai-ramai memboikot merek fashion kenamaan asing.
Selebritas China ramai-ramai memboikot merek fashion kenamaan asing.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Para selebriti China ramai-ramai memboikot merek fashion kenamaan asing. Setidaknya 27 bintang film dan penyanyi asal Negeri Tirai Bambu itu menyatakan akan berhenti bekerja sama dengan label ritel seperti Nike, Burberry, Adidas, Uniqlo, hingga H&M.

Penyanyi pop Hong Kong Eason Chan misalnya telah mengatakan di Weibo bahwa dia akan berhenti bekerja sama dengan Adidas. "Saya secara tegas menentang semua tindakan yang menodai China," kata Chan.

Baca Juga

Keputusan para seleb tersebut dipuji dan diapresiasi oleh warganet China. Di Weibo, akun medsos China, warganet mengatakan bahwa aksi para seleb sangat patriotik. Warga China juga tak segan untuk memboikot merek-merek tersebut.

"Selama mereka (merek-merek ini) tidak menghina China, maka saya tidak masalah dengan mereka. Tapi jika ya, maka saya pasti akan memboikot mereka," kata Wang Xue, warga China.

Pemblokiran itu terjadi setelah merek mode tersebut memberikan pernyataan bahwa mereka tidak akan menggunakan kapas yang diproduksi di wilayah Xinjiang. Pasalnya, ada dugaan kerja paksa.

Aktivis dan pakar hak asasi PBB menuduh China menggunakan penahanan massal, penyiksaan, kerja paksa, dan sterilisasi terhadap Muslim Uighur di Xinjiang. China menyangkal klaim ini dan mengatakan tindakannya di kawasan itu diperlukan untuk melawan ekstremisme.

Beberapa merek adalah anggota dari Better Cotton Initiative, sebuah kelompok yang mempromosikan produksi kapas yang diproses secara sustainable. Pada Oktober mereka menangguhkan persetujuannya atas kapas yang bersumber dari Xinjiang.

“Mengenai kapas, kami hanya mengambil sumber kapas yang berkelanjutan dan ini tidak berubah," demikian kata kelompok tersebut seperti dilansi dari Reuters, Jumat (26/3).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement