Jumat 26 Mar 2021 22:19 WIB

8 Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Pasirwangi Garut

Bencana yang melanda di tiga kecamatan tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi.

Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas menggunakan alat berat saat membersihkan material lumpur akibat longsor di jalur alternatif Cijapati, Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). Hujan deras disertai kondisi tanah yang gembur menjadi penyebab tanah longsor yang menutupi jalan penghubung antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.
Foto: ANTARA/Candra Yanuarsyah
Petugas menggunakan alat berat saat membersihkan material lumpur akibat longsor di jalur alternatif Cijapati, Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). Hujan deras disertai kondisi tanah yang gembur menjadi penyebab tanah longsor yang menutupi jalan penghubung antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyebutkan delapan rumah rusak, dindingnya retak-retak akibat bencana tanah longsor dan pergerakan tanah di Kecamatan Pasirwangi sehingga warga diminta untuk waspada karena potensi bencana masih terjadi.

"Iya ada delapan rumah yang terancam," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan di Garut, Jumat (26/3).

Ia mengatakan hujan deras mengguyur wilayah Garut menyebabkan bencana alam longsoran kecil dan pergerakan tanah di Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kamis (25/3). Bencana alam itu, kata Tubagus, tidak menyebabkan korban jiwa, hanya kerusakan pada bangunan rumah seperti dindingnya retak-retak. "Tidak ada korban, alhamdulillah," katanya.

Ia mengungkapkan selain di Pasirwangi, bencana alam seperti longsor terjadi di Kampung Tutugan, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, kemudian banjir bandang melanda Kampung Citambal, Cileles, Legok dan Babakan di Kecamatan Cibatu.