REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 30 ribu warga Padang telah divaksin Covid-19 hingga 26 Maret 2021 sejak pertama kali diluncurkan pada Januari lalu. Pelaksana Tugas Wali Kota Padang Hendri Septa mengeklaim pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemkot setempat terbilang cepat dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumbar.
Ia merinci dari 30 ribu masyarakat yang sudah divaksin terdiri atas 10 ribu tenaga kesehatan, 17 ribu pelayanan publik, dan tiga ribu lansia. Hendri Septa bersyukur antusiasme masyarakat Kota Padang tinggi dalam pelaksanaan vaksinasi yang dimulai sejak Januari 2021. Pemkot Padang juga telah menargetkan 700 ribu orang divaksin hingga akhir 2021.
"Masih ada 670 ribuan lagi yang harus divaksin sesuai dengan target kita, sebab vaksin ini bagian dari upaya kita keluar dari pandemi ini," kata dia.
Hendri berharap, masyarakat lainnya berbondong-bondong ikut vaksinasi agar pandemi Covid-19 bisa segera selesai dan aktivitas kembali seperti semula. "Vaksin ini kita niatkan untuk jadi ladang amal kita dan upaya mempercepat pandemi berakhir atau selesai," kata dia di Padang, Jumat (26/3).
Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Pusat M.Djamil Padang Dr Yusirwan Yusuf mengemukakan jika ada orang yang sudah divaksin namun kemudian terkena Covid-19 maka gejala yang diderita jauh lebih ringan karena sudah ada memori sel antibodi.
"Bukan berarti jika sudah divaksin seseorang akan bebas sepenuhnya dari Covid-19 namun yang terjadi adalah gejala yang dialami tidak lagi bersifat fatal," kata dia.
Hingga saat ini, vaksinasi salah satu upaya memutus mata rantai penularan Covid, sedangkan pemerintah telah menyiapkan 360 juta dosis vaksin yang akan disuntikkan dalam jangka satu tahun. Ia menyampaikan saat ini terdapat lima merek vaksin yang masuk Indonesia, sedangkan berdasarkan penelitian tingkat efikasi paling tinggi adalah Sinovac yaitu 68 persen.
"Artinya dari 100 orang yang divaksin, hanya 32 orang yang tetap sakit dan sisanya telah memiliki kekebalan," kata dia.