Jumat 26 Mar 2021 23:13 WIB

Cina Akan Jadi Pasar dan Pusat Manufaktur Tesla Terbesar

Mobil Tesla tidaklah mengundang risiko bagi keamanan nasional.

Rep: puti almas/ Red: Hiru Muhammad
CEO Tesla, Elon Musk, di seremoni pengantaran mobil listrik pertama buatan pabrik Tesla di Shanghai, China, Model 3, Selasa (7/1).
Foto: Ding Ting/Xinhua via AP
CEO Tesla, Elon Musk, di seremoni pengantaran mobil listrik pertama buatan pabrik Tesla di Shanghai, China, Model 3, Selasa (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — CEO Tesla, Elon Musk melihat Cina sebagai prospek pasar sekaligus pusat manufaktur terbesar perusahaan kendaraan listrik (EV) yang dipimpinnya di masa depan.Musk menyebut bahwa negara di Asia Timur itu dalam jangka panjang akan menjadi pasar terbesar Tesla. Termasuk dalam menghasilkan jumlah kendaraan dan pelanggan paling banyak di seluruh dunia.

“Saya ingin menyampaikan catatan optimis dan saya sangat yakin bahwa masa depan Cina akan menjadi hebat dan sedang menuju ke arah ekonomi terbesar di dunia dan banyak kemakmuran di masa depan," ujar Musk dalam pernyataannya dalam klip dari Wall Street Journal dan disiarkan televisi Pemerintah Cina, seperti dilansir Business Insider, Jumat (26/3). 

Musk juga memuji kebijakan iklim  pemerintah Cina. Awal bulan ini, Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan negaranya akan mengurangi emisi karbon per unit output ekonomi sebesar 18 persen pada 2025. 

Sementara itu, pada September 2020, Presiden Cina Xi Jinping mengatakan negaranya, yang saat ini menghasilkan emisi karbon paling banyak dibanding negara lain di berencana untuk menjadi netral karbon pada 2060. Hal tersebut telah mendapatkan pujian dari Musk, serta mengharapkan bahwa dunia memiliki tujuan seperti ini. 

"Ini adalah tujuan yang sangat agresif dan saya pikir itu adalah tujuan yang hebat dan saya berharap negara lain memiliki tujuan ini,"  kata Musk.

Komentar Musk datang tiga hari setelah Pemerintah Cina meyakinkan politisi Beijing bahwa mobil Tesla bukanlah risiko keamanan nasional. Penampilan Musk di konferensi tersebut dipicu oleh kekhawatiran dari pejabat negara itu, bahwa kamera di dalam mobil Tesla dapat digunakan untuk memata-matai orang.

Bisnis Tesla berkembang pesat di Cina. Dilaporkan bahwa Shanghai Gigafactory Tesla pertama kali mulai mengirimkan mobil listrik tersebut pada Desember 2019,dan pada 2020, produsen kendaraan itu menggandakan pendapatannya di Cina dari tahun sebelumnya. Perusahaan juga mendirikan laboratorium penelitian di Cina, yang dikatakan akan siap dan berjalan dalam tahun ini.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement