REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali berharap kejadian yang menimpa pemain bulu tangkis Indonesia di laga All England 2021 tidak terulang kembali. Ia juga berharap terdapat evaluasi terkait sistem penyelenggaraan turnamen termasuk adaptasi di masing-masing negara.
"Karena kita tahu pasti berbeda masing-masing negara, berbeda Inggris, Amerika, dan Indonesia, pasti punya kebijakan berbeda," kata Zainuddin saat meninjau pelaksanaan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 di Kota Malang, Jumat (26/3).
Sebelumnya, Menpora RI telah menerima surat permintaan maaf dari pimpinan Badan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait insiden All England. BWF menyadari kebijakan yang diterapkan di turnamen tersebut telah mengecewakan Indonesia. Apalagi bulu tangkis merupakan salah satu ikon olahraga penting di Indonesia.
Selain itu, pimpinan BWF juga menilai Indonesia sebagai negara yang besar dalam olahraga bulu tangkis. Indonesia banyak menghasilkan atlet yang mempunyai reputasi dunia.
Adapun mengenai gugatan yang akan dilakukan PBSI, menurut Zainudin, itu sudah sesuai dengan jalurnya. "Jalurnya federasi nasional, PBSI kemudian National Olympic Committee atau Komite Oimpiade Indonesia itu punya jalur IOC, International Olympic Committee. Kemudian mau menggugat ke arbitrase olahraga, saya posisi pemerintah adalah itu bukan jalur kita. Jalur kita melalui Kementerian Luar Negeri," ungkapnya.
Di sisi lain, Zainudin berpendapat, proses karantina para atlet sebenarnya hal yang tak kalah penting untuk dilakukan. Pemerintah sudah berusaha agar proses tersebut tidak berlangsung lama. Kemudian mengupayakan psikis atlet juga tetap terjaga sehingga bisa cepat kembali ke Indonesia.
"Pemerintah sampai di situ tentu menurut saya sudah melakukan tugasnya, sudah hadir negara. Soal bagaimana kelanjutannya itu, kita memonitor saja apa yang akan dilakukan PBSI," kata Zainudin.
Rombongan tim bulu tangkis Indonesia tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Senin (22/3). Tim Indonesia sebelumnya dipaksa mundur dari turnamen bulu tangkis tertua dunia, All England 2021. Hal ini karena tim Indonesia diduga telah memiliki kontak dengan penumpang yang positif Covid-19 di pesawat.