Sabtu 27 Mar 2021 06:38 WIB

Gajah Afrika Terancam Punah

Populasi gajah sabana Afrika turun setidaknya 60 persen selama 50 tahun terakhir.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Gajah Afrika Terancam Punah
Foto: flickr
Gajah Afrika Terancam Punah

REPUBLIKA.CO.ID, GLAND -- Gajah Afrika yang hidup di hutan dan sabana di Afrika semakin terancam punah. Para konservasionis meningkatkan seruan untuk segera menghentikan perburuan dan perusahan habitat gajah.

Penilaian terbaru oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) yang diterbitkan pada Kamis (25/3) menggarisbawahi tekanan yang dihadapi oleh dua spesies gajah Afrika. Dua spesies gajah itu sekarang terdaftar sebagai "sangat terancam punah" atau "terancam punah".

Baca Juga

“Kita harus segera menghentikan perburuan dan memastikan habitat yang sesuai untuk gajah hutan dan sabana dilindungi,” kata Direktur Jenderal IUCN Bruno Oberle, dilansir Aljazirah, Sabtu (27/3).

Berdasarkan survei IUCN, gajah yang hidup di sabana"terancam punah dan gajah hutan yang ukurannya jauh lebih kecil dan ringan juga terancam punah. Ini adalah tanda bahaya karena dua spesies gajah itu kemungkinan tak lama lagi akan punah dari alam liar.

Sebelum pembaruan terbaru dari Red List, gajah Afrika merupakan salah satu spesies yang masuk dalam kategori rentan. Namun setelah muncul bukti genetik baru, kedua spesies tersebut telah dikategorikan secara terpisah untuk pertama kalinya.

IUCN mengutip data yang menunjukkan populasi gajah sabana Afrika yang ditemukan di berbagai habitat telah turun setidaknya 60 persen selama 50 tahun terakhir. Sementara jumlah gajah hutan yang kebanyakan ditemukan di Afrika Tengah telah turun 86 persen selama 31 tahun terakhir. Jika digabungkan, hanya tersisa sekitar 415 ribu gajah Afrika.

Kedua spesies mengalami penurunan tajam sejak 2008 karena peningkatan perburuan yang signifikan, yang mencapai puncaknya pada 2011. Meskipun terjadi penurunan secara keseluruhan, beberapa populasi gajah hutan pulih kembali karena upaya konservasi oleh negara-negara seperti Gabon dan Republik Kongo.

“Tindakan anti-perburuan di lapangan bersama dengan undang-undang yang lebih mendukung, dan perencanaan penggunaan lahan yang berusaha untuk mendorong hidup berdampingan manusia-satwa liar, telah menjadi kunci keberhasilan konservasi gajah,” kata laporan itu.

Di Area Konservasi Transfrontier Kavango-Zambezi Afrika Selatan, jumlah gajah sabana juga stabil atau terus bertambah. Barney Long dari Global Wildlife Conservation mengatakan penilaian rutin terhadap status spesies membantu menyoroti tren yang mengkhawatirkan termasuk status gajah.

“Kesehatan planet kita bergantung pada kesehatan gajah dan ekosistem yang mereka huni,” kata Long. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement