REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Surat Al-Waqiah termasuk kategori surat Makkiyah dalam Alquran atau diturunkan sebelum peristiwa hijrahnya Rasulullah ke Madinah.
Surat ini terdiri dari 96 ayat. Berdasarkan tartib mushafi atau urutan surat, Al-Waqiah berada pada urutan surat ke-56. Sedang berdasarkan tartib nuzuli atau urutan turunnya, surat Al-Waqiah turun sebelum surat As-Syu'ara dan setelah surat Thaha.
Secara global, surat Al-Waqiah banyak menjelaskan tentang peristiwa kiamat, tentang hari pembalasan yang tak dipercayai kaum musyrik, hingga tentang penghuni surga dan neraka.
Pakar tafsir Alquran yang juga pengajar ilmu Alquran dan tafsir Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ustadzah Lilik Umi Kaltsum, menjelaskan waqiah memiliki arti terjadi.
Kata Al-Waqiah dengan menggunakan isim makrifat mengandung makna sebuah kejadian yang agung,, besar. Para ulama berpendapat itu maknanya yakni hari kiamat. Oleh karena itu, sebutan lain dari hari kiamat adalah yaumul waqiah.
Surat ini dibuka dengan penjelasan tentang hari kiamat yang pasti terjadinya dan tak bisa didustakan. Pada ayat 4-6 digambarkan tentang kondisi alam semesta ketika terjadinya hari kiamat. Di mana Allah SWT mengguncangkan bumi dengan begitu dahsyat, menghancurkan gunung-gunung laksana debu yang berterbangan.
Ustadzah Lilik yang juga alumni pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta dan juga anggota Lajnah Pentashih Mushaf Alquran Kemenag RI menjelaskan setelah proses kiamat manusia akan memasuki fase yang disebut hari pembalasan. Pada fase ini, manusia terbagi menjadi tiga golongan. Yakni golongan Asabiquna as-Sabiqun, Ashabul Yamin, dan Ashabu Syimal.
Kelompok Asabiquna as-Sabiqun adalah kelompok orang-orang yang lebih dulu beriman. Kelompok ini yang pertama masuk ke dalam surga. "Ini (kelompok) orang-orang yang termulia, yang mendapatkan surga penuh nikmat. Yang paling awal, terdepan memperoleh hidayah Allah SWT dan masuk surga," jelas Ustadzah Lilik saat mengisi kajian daring tafsir surat Al-Waqiah yang diselenggarakan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) beberapa hari lalu.
Ustadzah Lilik menjelaskan kelompok ini akan mendapatkan berbagai kenikmatan surga sebagaimana dijelaskan pada ayat 15-24. Tak ada ucapan yang sia-sia yang keluar dari lisan mereka, melainkan mereka mengucapkan salam kedamaian.
Sedangkan Ashabul Yamin atau golongan kanan juga adalah orang-orang saleh meski kedudukannya berada di bawah Assabiqun as-Sabiqun atau orang-orang terdahulu.
Kelompok Ashabul Yamin pada ayat 39-40 dijelaskan bahwa kelompok ini sebagian dari orang-orang terdahulu dam sebagian dari orang-orang kemudian. Kelompok ini juga memperoleh naungan dan kenikmatan surga.