LEMBANG, AYOBANDUNG.COM -- Objek wisata Floating Market Lembang, Kabupaten Bandung Barat, menurunkan jumlah kunjungan di masa pandemi hingga 50%.
“Awal dibuka kembali 13 Juni 2020 hanya menampung 35%. Sekarang diubah menjadi 50%,” ujar PR & Marketing Perisai Grup (Pengelola Floating Market), Intania Setiati kepada Ayobandung.com, Sabtu (27/3/2021).
Ia menerangkan, saat ini daya tampung Floating Market total untuk 7.000 orang. Akan tetapi, di masa pandemi Covid-19 pengunjung yang melancong hanya 5-10% dari kapasitas yang disediakan.
“Sekarang tinggal 5 sampai 10% pengunjungnya (dibandingkan) sebelum pandemi,” tuturnya.
Intan menjelaskan, Floating Market yang terkenal dengan pasar terapungnya ini memiliki 3 macam wahana, yaitu wahana air, swafoto, dan anak-anak dengan biaya sekitar Rp20.000 sampai Rp50.000.
Di masa pandemi, pihaknya membuka seluruh wahana yang ada setiap harinya dengan protokol kesehatan.
“Dilengkapi dengan wahana air, yaitu sampan, kano, kereta air, dan kolam renang. Wahana untuk berswafoto, yaitu kyotoku, rainbow garden. Dan wahana untuk anak ada miniatur kereta api, outbond, taman kelinci, kota mini, dan 4D Rider,” ujar Intania.
Untuk tiket masuk, saat ini tidak ada perubahan. Dengan harga Rp30.000, pelancong bisa merasakan indahnya pemandangan pasar terapung dan pemandangan alam khas Lembang, serta tiket pun dapat ditukar dengan berbagai macam welcome drink.
Pengunjung dapat menikmati santapan kuliner khas Nusantara dengan cara menukarkan uang dengan koin khas Floating Market dari rentang Rp5.000, Rp10.000, hingga Rp20.000.
Wisata Floating Market, kata dia, telah menerapkan protokol kesehatan berdasarkan arahan pemerintah dengan baik dan benar.
“Dimulai pemeriksaan suhu tubuh dan harus memakai masker di awal masuk area parkir, tempat cuci tangan di beberapa sudut, penyemrotan disinfektan sehari 2 kali terutama di beberapa tempat yang sering didatangi pengunjung, serta imbauan secara berkala tentang protokol kesehatan,” jelas Intania.
Berdasarkan pantauan Ayobandung.com, Sabtu (27/3/2021) petugas di Floating Market sigap terhadap kebersihan lingkungan dan protokol kesehatan terutama di area pasar terapung dalam membersihkan meja dan sampah yang berserakan. (Taupik Saepuloh)