REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Sebanyak lebih dari 20 perusahaan Korea Selatan (Korsel) menarik iklan dari sebuah drama sejarah fantasi berjudul Joseon Exorcist pada Kamis (25/3). Langkah ini diputuskan setelah adanya kontroversi atas adegan yang menunjukkan pengaruh budaya China.
Menurut laporan, drama tersebut diklaim memuat distorsi sejarah yang kotor. Dilansir Asia One, sekitar 163.890 orang telah menandatangani petisi kepada kantor kepresidenan agar penayangan Joseon Exorcist ditarik dari saluran SBS.
Joseon Exorcist menampilkan peran-peran dalam tokoh sejarah, namun seluruh cerita adalah fantasi yang menggambarkan pengusiran setan. Drama ini kemudian menjadi kontroversi karena menggambarkan raja ketiga dari dinasti Joseon (1392-1897) membunuh orang-orang yang tidak bersalah dan yang keempat, Raja Sejong, pencipta bahasa Korea, sebagai seorang pangeran yang menerima tamu di sebuah kamar dengan orang Tionghoa.
Banyak orang yang menonton Joseon Exorcist mengklaim bahwa drama ini menunjukkan hal yang tidak akurat terkait sejarah. Sementara itu, Seo Kyoung-duk, profesor dari Sungshin Women’s University, yang juga seorang aktivis mencatat dalam sebuah unggahan di media sosial bahwa drama tersebut memperburuk kemarahan Korea atas klaim Cina baru-baru ini bahwa beberapa aspek budaya Korea seperti kimchi, lauk yang dibuat dengan kubis yang difermentasi, berasal dari Negeri Tirai Bambu.
Diantara perusahaan yang menarik iklan dari Joseon Exorcist adalah perusahaan telekomunikasi KT dan pembuat soju terkemuka HiteJinro termasuk. Sementara pemerintah daerah yang terlibat dengan pembuatan film drama telah membatalkan perjanjian atas kontroversi yang terjadi.
"Drama Korea telah menjadi global, dan banyak di seluruh dunia menonton. Kami seharusnya tidak menunjukkan sejarah yang terdistorsi kepada pemirsa di luar negeri," tulis Seo Kyoung-duk.
SBS dan perusahaan produksi drama membantah rumor investasi China dalam film tersebut. Dalam sebuah pernyataan disebutkan bahwa Joseon Exorcist diproduksi dengan modal Korea dan berjanji untuk sepenuhnya mengubah episode berikutnya dengan karakter fiksi dan mengedit adegan serta cerita yang dianggap bermasalah.