Ahad 28 Mar 2021 11:20 WIB

Wawalkot Surabaya: Ayo Viralkan Wisata Mangrove Wonorejo

Armuji mengajak para influencer naik perahu wisata hingga ujung timur mangrove.

Kondisi jembatan bambu di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/3/2021). Jembatan bambu yang dibangun pada tahun 2018 dengan panjang sekitar 600 meter dan tinggi sekitar 12 meter itu kondisinya rusak dan sudah tidak bisa dipergunakan lagi.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Kondisi jembatan bambu di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/3/2021). Jembatan bambu yang dibangun pada tahun 2018 dengan panjang sekitar 600 meter dan tinggi sekitar 12 meter itu kondisinya rusak dan sudah tidak bisa dipergunakan lagi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengajak sejumlah "influencer" untuk memviralkan Wisata Mangrove Wonorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Saya mengajak mereka supaya tahu dan kemudian bisa memviralkan Wisata Mangrove Wonorejo itu," kata Armuji mengajak para influencer itu menelusuri Mangrove Wonorejo, Sabtu (27/3).

Armuji juga mengajak para influencer itu naik perahu wisata di Mangrove Wonorejo hingga ujung timur mangrove. Mereka pun diajak makan-makan di gazebo yang ada di sisi timur Mangrove Wonorejo.

Masing-masing influencer itu tak mau ketinggalan momen mengabadikan wisata di tempat tersebut. Dengan menggunakan media sosial mereka masing-masing, para influencer ini mempromosikan dan memviralkan Wisata Mangrove Wonorejo.

Setelah menelusuri mangrove, Cak Ji panggilan akrab Armuji menyampaikan bahwa sengaja mengajak para influencer itu untuk memberitahukan kepada anak muda Surabaya dan warga Surabaya bahwa Mangrove Wonorejo sudah dibuka kembali, dan tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Jadi, ini sudah dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Cak Ji.

Selain itu, ia juga memastikan bahwa sengaja mengajak para influencer karena untuk mempromosikan dan memviralkan wisata tersebut melalui media sosial mereka masing-masing, baik melalui Instagram, Tiktok dan media sosial lainnya.

Menurutnya, Mangrove Wonorejo ini menunjukkan bahwa di Kota Surabaya ini masih ada hutan dan sangat layak untuk dikunjungi. Ia juga memastikan ke depannya akan terus mensupport perkembangan wisata meski di tengah pandemi Covid-19.

"Kegiatan wisata di Surabaya harus kita support supaya perekonomian warga ikut tergerak," katanya.

Sementara itu, Farah, salah satu influencer yang ikut dalam jelajah wisata itu mengaku sangat senang bisa diajak wisata ke Mangrove Wonorejo oleh Cak Ji. Menurutnya, ini langkah efektif untuk mempromosikan wisata yang ada di Surabaya.

"Keterlibatan anak muda di Surabaya dalam mempromosikan wisata, tentu sangat bagus dan efektif, karena anak muda itu akan melakukan promosi sesuai dengan caranya masing-masing, apalagi sekarang sudah era digital, sehingga mereka akan mempromosikan wisata itu di medsos mereka masing-masing, dan saya kira itu sangat efektif," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement