REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang mengetahui adanya ledakan yang diduga bom bunuh diri di Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Ahad (28/1), langsung ke lokasi kejadian dan meminta warga agar tidak memposting gambar-gambar ledakan ini.
"Kami meminta kepada warga untuk tetap tenang dan serahkan prosesnya kepada aparat keamanan. Kami juga minta warga agar jangan posting gambar-gambar ledakan apalagi korban ledakan," ujar Moh Ramdhan Pomanto.
Ia mengatakan, memposting gambar-gambar ke jejaring media sosial adalah bagian dari upaya pelemahan, sehingga dirinya meminta warga untuk bijak dalam membagikan gambar. Menurut Danny Pomanto, upaya pengeboman itu adalah rencana dari pihak-pihak yang tidak ingin melihat Kota Makassar berada dalam situasi damai dan aman. Karena itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat agar tetap bijak dalam bermedia sosial dan saling menguatkan satu sama lain serta mendukung aparat keamanan dalam mengusut tuntas insiden ledakan tersebut.
"Kita harus bersatu dan saling menguatkan. Mari kita dukung aparat keamanan dalam mengusut tuntas kasus ledakan ini agar kita semua bisa bangkit," ujarnya.
Sebelumnya, insiden ledakan yang diduga bom terjadi di sekitar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Ahad (28/3), sekitar pukul 10.30 WITA. Lokasi ledakan yang berada di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balai Kota Makassar itu langsung membuat heboh, dan aparat kepolisian langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi.