Ahad 28 Mar 2021 14:20 WIB

Masjid Coventry akan Dirikan Dapur Umum Permanen

Dapur umum akan dibuka secara resmi akhir pekan ini

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Foodbank di Al Madinah Coventry
Foto: Coventry Telegraph
Foodbank di Al Madinah Coventry

REPUBLIKA.CO.ID,COVENTRY -- Sebuah Masjid di Coventry, West Midlands, Inggris mengungkapkan rencana ingin membuka dapur umum permanen di kota tersebut.

Masjid yang dikenal dengan Masjid Institut Al-Madinah ini sebelumnya telah menyiapkan bank makanan dan layanan bantuan selama pandemi Covid-19.

 

Masjid yang tepatnya berlokasi di Foleshill ini telah menumbuhkan ide untuk membuat ruang komunitas serupa untuk sementara waktu. Namun, untuk dapur umum akan dibuka secara resmi akhir pekan ini.

 

"Kami ingin melakukan ini untuk menandai satu tahun sejak penguncian dan pandemi Covid-19. Ini sebagai tanda kami akan melakukan inisiatif baru," kata Imam Shayk Nabeel dilansir di Coventry Telegraph, Ahad (28/3).

 

Ia melanjutkan, meski kondisi pandemi Covid-19 kini perlahan menurun, mereka tetap akan akan melanjutkan dukungannya. Dukungan ini diberikan bukan hanya bagi komunitas Muslim, tetapi juga bagi masyarakat lainnya, termasuk yang sedang berjuang menghadapi pandemi.

 

Dapur umum ini dibuka bagi semua orang, tepatnya Sabtu (27/3) kemarin (27 Maret). Pihak masjid bahkan memiliki rencana untuk menjadikannya sebagai perlengkapan permanen."Kami meminta perencana dan arsitek untuk datang dan merancang food court," kata Imam Nabeel.

 

Ia menyebut dirinya sangat bersemangat atas rencana ini. Hal tersebut sempat muncul dalam pikirannya untuk sementara waktu, dan kini perlahan mulai mendapatkan tempatnya."Ini bukan hanya untuk tunawisma dan orang yang membutuhkan, ini terbuka untuk semua orang," ujarnya.

 

Dapur umum tersebut saat ini beroperasi dari sebuah van burger di tempat parkir Masjid. Namun, perlahan-lahan van tersebut menunjukkan kemapanannya dengan mendirikan dapur dan pujasera, untuk memberi makan penduduk setempat selama tujuh hari seminggu. Menu yang dihidangkan cukup sederhana, yakni sup, nasi dan chapati

 

Imam Shayk Nabeel menjelaskan upaya membuka dapur umum ini untuk merevitalisasi metode klasik Muslim, yaitu memberi makan orang dan melayani umat manusia. Pihaknya mencoba untuk berbuat baik kepada setiap orang, sesama makhluk ciptaan Tuhan.

 

Masyarakat yang menganut tasawuf disebut percaya jika kesetaraan adalah inti dari Islam. Di mana, orang yang paling atas duduk bersama dengan orang di bawah.

 

Dapur umum ini dijalankan oleh sukarelawan. Pihak masjid telah menyebarkan makanannya ke ribuan rumah di Coventry, serta tempat penampungan tunawisma setempat.  

 

 

https://www.coventrytelegraph.net/news/coventry-news/coventry-mosque-reveals-plan-set-20236648

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement