Ahad 28 Mar 2021 15:59 WIB

Jokowi Pastikan Negara Tanggung Pengobatan Korban Terorisme

Jokowi mengutuk keras aksi terorisme di depan Gereja Katedral Makassar.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (28/3/2021). Ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan dua korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai 14 orang jemaat dan petugas gereja.
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (28/3/2021). Ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan dua korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai 14 orang jemaat dan petugas gereja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan, pemerintah akan menanggung seluruh biaya perawatan dan pengobatan para korban dari aksi terorisme di Gereja Katedral di Makassar pada Ahad (28/3) pagi ini. Ia juga mengutuk keras aksi terorisme ini.

"Untuk para korban yang luka-luka, kita mendoakan agar segera diberikan kesembuhan. Negara menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan para korban," kata Jokowi dalam pernyataan persnya.

Baca Juga

Jokowi juga mengaku telah menginstruksikan Kapolri untuk mengusut tuntas dan membongkar jaringan para pelaku hingga ke akarnya. Ia mengatakan, terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan tak berkaitan dengan agama apa pun. Seluruh ajaran agama, lanjutnya, juga menolak aksi terorisme dengan alasan apapun.

Jokowi pun menegaskan, negara menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut. Selain itu, aparat negara juga tak akan membiarkan aksi terorisme terus terjadi. Karena itu, ia meminta agar masyarakat tetap tenang menjalankan ibadahnya.

Presiden juga meminta agar seluruh masyarakat bersama-sama memerangi aksi terorisme dan radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.

"Saya mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan," ucap dia.

Sebelumnya, aksi bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (28/3) sekitar pukul 10.20 waktu setempat. Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Argo Yuwono mengungkapkan, sedikitnya 14 orang terluka akibat ledakan yang terjadi di depan gereja Kathedral, Makassar.

Korban yang berasal dari pihak keamanan gereja dan para jemaat itu kini sudah mendapatkan perawatan medis. Argo juga menjelaskan, pelaku bom diduga berjumlah dua orang.

Dia mengatakan, keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor matic dengan nomor polisi DD 5984 MD. Aparat saat ini tengah melakukan indentifikasi dari pecahan kendaraan dan potongan tubuh pelaku.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement