Ahad 28 Mar 2021 16:58 WIB

Cerita Suami-Istri Nyaris Kena Ledakan di Makassar

Menurut Laele, cara istri mengendarai motor dengan pelan membuat keduanya selamat.

Red: Qommarria Rostanti
Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (28/3/2021). Ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan dua korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai 14 orang jemaat dan petugas gereja.
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (28/3/2021). Ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan dua korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai 14 orang jemaat dan petugas gereja.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dua warga nyaris terkena ledakan bom bunuh diri saat melintas menggunakan motor di Gereja Katerdal jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

"Saya sebetulnya, dari rumah terapi bersama istri, lalu saya melintas di situ (gereja), belum sampai, kira selisih beberapa detik tiba-tiba meledak," ujar warga, Laele, usai kejadian di Makassar, Ahad (28/3).

Laele mengaku dirinya habis diterapi sehingga istrinya yang membawa motor. Cara istrinya yang mengendarai motor yang pelan sehingga mereka terhindar dari peristiwa tersebut. Setelah ledakan itu terjadi, dia bersama istrinya singgah sejenak, lalu melihat percikan darah dan potongan tubuh manusia terhambur di jalanan, dan ada tubuh di depan gerbang gereja setempat.

"Waktu itu mau lewat istilah sebelum meledak, saya dengan suaranya besar sekali, ada api. Saya lihat pergerakan jemaat di gereja, ada yang masih jalan dan ada jatuh, luka-luka juga kakinya," ujarnya.