REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA--Sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah mengutuk dan mengecam aksi pemboman yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Ahad (28/3) pagi.
Di Kota salatiga, Wali Kota Yuliyanto mengecam aksi teror yang dilakukan di Makassar tersebut, sangat mencederai semangat toleransi serta perdamaian antar umat pemeluk agama di negeri ini.
Wali kota menyesalkan tindakan tersebut dilakukan pihak- pihak yang tak bertanggungjawab, di tengah suasana damai antar pemeluk agama, yang secara bersama- sama tengah menghadapi persoalan pandemi Covid-19.
Terkait denga insiden tersebut, orang nomor satu di Kota Salatiga ini juga langsung berkoordinasi dengan aparat TNI maupun Polri, guna mengamankan seluruh tempat ibadah yang ada di wilayah Kota salatiga.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah aksi yang sama di daerahnya. “TNI dan Polri bersama Satpol PP Pemkot Salatiga, langsung melakukan patroli bersama untuk tindakan mengamankan tempat- tempat ibadah di Kota salatiga,” tegasnya.
Baca juga : Suicide Bomb Exploded at Makassar Cathedral Church, 1 Dead
Tak lupa, wali kota juga mengimbau agar para tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, serta umat untuk saling meningkatkan kewaspadaan di lingkungan mereka masing- masing, sebagai bentuk antisipasi.
“Sebagai Kota Tertoleran di Indonesia, keamanan dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah menjadi prioritas dan cara- cara kekerasan tidak boleh dibenarkan dalam kehidupan beragama,” tandas Yuliyanto.
Kapolres Salatiga, AKBP Rahmad Hidayat menambahkan, telah menyiagakan jajarannya bersama dengan aparat TNI Kodim 0714/Salatiga dan Satpol PP untuk meningkatkan keamanan di gereja- gereja.
Aparat keamanan langsung mengecek pengamanan dan memberikan imbauan untuk waspada sekaligus memberikan rasa aman pada masyarakat. “Khususnya umat kristiani yang hari ini melaksanakan ibadah di gereja- gereja,” tegasnya.
Di Kota Semarang, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga mengecam aksi teror yang terjadi di Makassar tersebut. Gubernur ingin masyarakat –tak terkecuali di Jawa Tengah—agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan.
Kepada aparat penegak hukum, gubernur juga meminta agar mengusut tuntas dan tidak ragu dalam menindak siapapun yang terlibat dalam aksi pemboman di depan gereja katedral Makassar tersebut.
Baca juga : MUI: Peledakan Bom di Makassar Bertentangan dengan Agama
Gubernur juga mengimbau dan mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan foto maupun video saat terjadinya ledakan aksi pemboman di Makassar tersebut, karena bangsa sedang berduka.
Dari peristiwa tersebut, ia mengimbau kepada masyarakat untuk mengutamakan empati dengan tidak ikut menyebarkan kengerian dari gambar maupun video yang terkait dengan detik- detik peristiwa ledakan bom tersebut. “Kita juga harus mendorong seluruh lapisan masyarakat, tolong dong jangan sebarkan video-videonya, fotonya apalagi dengan gambar yang mengerikan,” katanya.