Ahad 28 Mar 2021 18:01 WIB

Vaksinasi AstraZeneca Sulut Disetop, Distribusi Tetap Jalan

Kemenkes tengah menanti kajian Komda KIPI Sulut sesuai prosedur.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Friska Yolandha
Seorang petugas kesehatan memegang botol vaksin AstraZeneca COVID-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi adanya efek samping kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) AstraZeneca di Sulawesi Utara (Sulut).
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Seorang petugas kesehatan memegang botol vaksin AstraZeneca COVID-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi adanya efek samping kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) AstraZeneca di Sulawesi Utara (Sulut).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi adanya efek samping kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) AstraZeneca di Sulawesi Utara (Sulut). Sambil menunggu kajian Komisi Daerah (Komda) KIPI, Vaksinasi Covid-19 AstraZeneca di Sulut dihentikan sementara waktu, distribusi vaksin tetap berjalan.

Nadia membenarkan bahwa vaksinasi Covid-19 AstraZeneca di Sulut dihentikan sementara. "Penghentian itu dilakukan karena Komda KIPI Sulut dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut sedang melakukan evaluasi terhadap vaksinasi tersebut," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (28/3).

Kini, Nadia menyebutkan Kemenkes tengah menanti kajian Komda KIPI Sulut karena ini memang prosedurnya. Nadia menyebutkan efek samping ringan yang muncul berupa demam, sakit kepala, dan menggigil.

"Semua sudah teratasi dan kondisinya baik, tidak ada yang parah. Semua gejala akan hilang 1-3 hari," kata Nadia.

Kendati demikian, ia mengakui sebanyak dua hingga lima orang yang perlu mendapat perawatan. Saat ini, kondisi mereka yang dirawat pun sudah membaik. 

Lebih lanjut, Nadia mengungkap di daerah lain yang mendapat distribusi vaksin AstraZeneca tidak ditemukan hal yang serupa. Apalagi, dia menambahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah membuat kajian data. Oleh karena itu, dia melanjutkan, Kemenkes tetap melanjutkan distribusi vaksin AstraZeneca di Indonesia karena kejadiannya bersifat lokal di Sulut. 

"Kejadian ini baru dilaporkan di Sulut," ujarnya. Ia menambahkan, penyuntikan AstraZeneca di provinsi lain non-Sulut masih dilaksanakan. 

Sebelumnya, Dinkes Sulut mengeluarkan surat pemberitahuan tentang penghentian sementara penyuntikan vaksinasi Covid-19 jenis AstraZeneca. Surat pemberitahuan dengan Nomor: 440/Sekr/001.VC19.E/III/2021 ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Sulut Debie Kalalo, Sabtu (27/3).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement