REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) akan lebih meningkatkan pengamanan sejumlah tempat ibadah, setelah adanya ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido Makassar, Ahad (28/3). Pengamanan di rumah ibadah akan menjadi perhatian serius demi terciptanya situasi Sulsel, khususnya Makassar yang aman dan kondusif.
"Pengamanan akan kami tingkatkan di sejumlah tempat ibadah dan tempat-tempat vital lainnya, supaya tidak ada lagi kejadian bom bunuh diri seperti itu," ujar Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam, Ahad.
Ia mengatakan, insiden yang terjadi setelah waktu ibadah sesi kedua selesai tepatnya pukul 10.30 WITA itu, telah melukai banyak warga. Berdasarkan data terbaru yang diterimanya, jumlah korban akibat ledakan bom di pintu gerbang Gereja Katedral di Makassar kini bertambah menjadi 20 orang.
"Jumlahnya bertambah menjadi 20 orang. Mereka dirawat di RS Bhayangkara tujuh orang dan RS Siloam empat orang yang semuanya ini mengalami luka berat. Sisanya yang luka ringan sudah pulang ke rumahnya masing-masing," katanya lagi.
Merdisyam menyampaikan, dari informasi yang dihimpun, ada korban mengalami luka berat, sedang, dan ringan. Namun, bagi korban yang mengalami luka ringan diberikan rawat jalan.
"Luka-lukanya para korban itu ada yang luka berat, luka ringan, dan sedang. Luka ringan sudah diberikan pengobatan, ada rawat jalan, bisa pulang. Kalau masih dianggap luka berat, seperti luka bakar, kami rawat intensif di RS Bhayangkara," ujarnya pula.