REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunyit adalah bumbu integral dalam pengobatan Ayurveda, yakni sistem penyembuhan yang berasal dari India lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Kunyit bisa meningkatkan kesehatan dengan menciptakan keseimbangan tubuh, pikiran, dan jiwa.
Seperti dilansir dari laman Eat This, Ahad (28/3), ada satu komponen dalam kunyit yang menggerakkan kekuatan anti-peradangannya, yaitu kukurmin. Kurkumin adalah bahan aktif utama dalam kunyit yang memungkinkan bumbu memiliki efek antiinflamasi pada tubuh Anda.
Bahan ini juga diyakini memainkan peran kunci dalam meningkatkan kesehatan otak yang baik dan bahkan mungkin membantu menunda timbulnya penyakit Alzheimer. Faktanya, sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Nutrition menyimpulkan bahwa melengkapi diet dengan kurkumin, senyawa polifenol anti-inflamasi dari bumbu kari kunyit, adalah pendekatan potensial untuk mencegah percepatan penurunan kognitif dengan menangkal proses inflamasi kronis.
Pemikiran lain adalah kurkumin dapat meningkatkan kadar sejenis hormon pertumbuhan yang disebut faktor neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF). Menariknya, beberapa gangguan otak mulai dari depresi dan penyakit Alzheimer telah dikaitkan dengan tingkat BDNF yang rendah. Penting untuk dipahami bahwa BDNF meningkatkan pertumbuhan neuron baru, yang diyakini penting untuk mencegah penurunan kognitif.
Para peneliti berhipotesis bahwa kurkumin mungkin efektif dalam menunda atau bahkan membalikkan bentuk gangguan kognitif ringan pada manusia. Sebuah studi tahun 2012 pada tikus mengungkapkan bahwa konsumsi kurkumin yang berkepanjangan menunjukkan potensi peningkatan kognisi dan neurogenesis.
Singkatnya, sebaiknya Anda menambahkan kunyit ke dalam menu makanan Anda. Hanya ada satu hal yang perlu diingat. Baik Anda membumbui sayuran dengan itu atau mencampurkannya ke dalam susu oat untuk minuman gurih, pastikan Anda mengonsumsi lada hitam karena itu akan membantu tubuh menyerap kurkumin dengan lebih baik.