Senin 29 Mar 2021 00:03 WIB

Survei Charta Politika: Prabowo Teratas, Nama Baru Muncul

Prabowo meraih angka 19,2 persen dari total 1.200 responden Charta Politika.

Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto.
Foto: EPA
Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Charta Politika Indonesia pada Triwulan I 2021 menunjukkan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang mendapat perolehan suara terbanyak. Prabowo meraih angka 19,2 persen dari total 1.200 responden.

"Ada nama-nama baru yang muncul yakni Risma sekarang (menjabat sebagai) menteri sosial, kemudian AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), Mahfud MD, dan lain-lain," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yuniarto Wijaya saat mengumumkan hasil temuan lewat acara jumpa pers virtual yang dipantau di Jakarta, Ahad (28/3).

Baca Juga

Sementara itu, tokoh yang menempati urutan kedua setelah Prabowo adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan suara 16 persen, kemudian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 12,6 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno 9,3 persen, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 8,1 persen. Tokoh-tokoh lain yang mendapatkan perolehan suara dalam survei itu, di antaranya Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan perolehan suara 5,3 persen, kemudian Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 4,8 persen, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD 3,8 persen, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir 2,1 persen, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 1,3 persen, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Puan Maharani 1,2 persen, dan Gatot Nurmantyo 0,6 persen.

Dalam simulasi pemilihan presiden dengan lima nama teratas, Prabowo masih unggul dengan perolehan 22,2 persen suara, kemudian diikuti oleh Ganjar Pranowo 20 persen, Anies Baswedan 14,2 persen, Sandiaga Uno 12,7 persen, dan Ridwan Kamil 9,2 persen. Jika diamati dari daerah tempat tinggal para responden, Prabowo Subianto unggul di Sumatera (26,2 persen), serta Maluku dan Papua (31,8 persen), Kalimantan (27 persen), Sulawesi (22 persen), dan Jawa Barat (25,4 persen).

Sementara itu, Sandiaga Uno memperoleh suara cukup tinggi di Sulawesi (22 persen), kemudian Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (18,8 persen). Ganjar Pranowo, jika melihat hasil survei Charta Politika, mendapat perolehan suara tertinggi di Jawa Tengah dan Yogyakarta (50,6 persen) kemudian Jawa Timur (25 persen).

Baca juga : Survei Capres: Prabowo Terkuat, Sandiaga Masuk Lima Besar

Anies Baswedan mendapat perolehan suara tertinggi di DKI Jakarta dan Banten (23,1 persen), kemudian Ridwan Kamil mendapatkan suara tertinggi di Jawa Barat (22,8 persen).

Terkait hasil survei ini, Ridwan Kamil menolak banyak mengomentari perolehan suara yang ia terima. Ia mengatakan, hasil survei akan lebih relevan jika para calon telah tampil ke publik sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Kalau itu sudah berpasangan, barulah survei itu lebih mendekati pada realita-realita politik. Tapi jika survei perorangan, dan jaraknya tidak jauh-jauh, belum ada janur kuning di ujung gang, bisa susul-menyusul," kata Ridwan Kamil saat acara peluncuran hasil survei.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, yang juga politisi Partai Gerindra, menyambut baik hasil survei Charta Politika. "Terima kasih, Alhamdullilah, Prabowo masih mendapat simpati yang baik dari masyarakat, tetap di urutan pertama. Mudah-mudahan hasil survei ini memberi manfaat bagi kita semua, khususnya kami di internal Partai Gerindra, menjadikan ini bahan pembelajaran dan evaluasi dalam rangka mengambil langkah-langkah ke depan," kata Ariza.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement