Senin 29 Mar 2021 00:58 WIB

Survei: Responden Percaya Istana tak Terlibat KLB PD

Hasil survei Charta Politika menunjukkan 51,3 persen yakin pemerintah tidak terlibat.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Charta Politika yang berlangsung pada 20-24 Maret 2021 menunjukkan 51,3 persen dari 1.200 responden yakin pemerintah tidak terlibat dalam kegiatan kongres luar biasa Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. Sementara 15,7 persen responden memilih pilihan pemerintah terlibat, dan 33,1 persen sisanya memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

"Menurut Anda, apakah pemerintah Jokowi (Joko Widodo, Red) terlibat atau tidak terlibat dalam KLB Partai Demokrat terkait penunjukan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB?" demikian pertanyaan survei, sebagaimana ditunjukkan oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya saat peluncuran hasil survei, Ahad (29/3).

Baca Juga

Sementara itu, untuk pertanyaan terkait penerimaan masyarakat terhadap hasil pertemuan di Sibolangit pada 5 Maret, sebanyak 37,6 persen responden tidak setuju terhadap hasil KLB. Namun, 18,1 persen responden setuju, dan 44,3 persen lainnya memilih tidak menjawab atau tidak tahu.

Dari 1.200 responden yang diwawancarai oleh Charta Politika, 51,9 persen di antaranya mengaku mengikuti polemik Partai Demokrat, dan hanya 23,1 persen yang mengaku tidak tahu masalah di partai politik tersebut. 

Terkait hasil survei itu, Politisi Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera berpendapat persepsi publik menunjukkan bahwa sosok Moeldoko merupakan orang dekat Presiden Joko Widodo. Saat ini, Moeldoko menjabat sebagai kepala staf kepresidenan.

"Terlepas dari hasil survei, persepsi publik bahwa Moeldoko adalah lingkaran dalam Pak Jokowi sebenarnya sangat merugikan Pak Jokowi, jika tidak ada sikap apalagi pernyataan (dari pemerintah, Red). Ini buat saya menunjukkan etika dan logika demokrasi yang tidak jalan, dan itu buruk buat pemerintah pusat," kata Mardani Ali Sera menanggapi hasil survei saat acara peluncuran, Ahad.

Ia lanjut mengingatkan jika Presiden Jokowi tidak segera memberi klarifikasi atau mengeluarkan pernyataan terkait keterlibatan Moeldoko dalam KLB Demokrat, maka itu berisiko menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Jika kepercayaan publik terhadap pemerintah rendah maka makin tinggi biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk menjalani berbagai program pemulihan. “Di antaranya pada sektor ekonomi dan kesehatan, akibat pandemi Covid-19,” kata Mardani menegaskan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement