REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo menegaskan, teror bom di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), merupakan perbutan yang bertentangan dengan peradaban manusia. Romo Benny menegaskan, terorisme tidak ada kaitannya dengan agama manapun, karena teror adalah musuh kemanusiaan.
Romo Benny mengatakan, tindakan teror telah melukai martabat manusia dan mengoyak nurani kemanusiaan. "Kita yakin aparat penegak hukum dapat mengungkap motif peristiwa ini dan menangkap para pelakunya," ujar Romo Benny, Ahad (29/3).
Romo Benny juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarluaskan foto-foto korban, karena tragedi ini akan menimbulkan perasaan tidak nyaman. Sementara Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud mengimbau agar seluruh umat beragama tidak terprovokasi dengan aksi teror tersebut. Marsudi yakin Polri mampu mengungkap aktor dan jaringan aksi teror di Kota Makassar.
"Untuk seluruh umat beragama baik Muslim, Katolik, Kristen dan lainnya untuk tetap menjaga kedamaian, ketertiban. Jika mendapatkan keganjilan, kiranya dapat dilaporkan kepada polisi atau pihak-pihak yang terkait," kata.