REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, bersama Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, terjun langsung meninjau lokasi bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Hadi menyatakan siap mendukung Pokri dalam menindak tegas semua aktor yang bertanggung jawab atas aksi tersebut.
"Panglima TNI menegaskan bahwa TNI siap mendukung Polri dalam menindak tegas seluruh aktor dan kelompok yang bertanggung jawab terhadap aksi ini," ujar Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut Edys Riyanto, dalam siaran pers, Senin (29/3).
Edys menerangkan, Panglima TNI dan Kapolri tiba di Lanud Hassanudin, Makassar, Sulsel, pada pukul 19.53 WITA. Sesampainya di Makassar, Panglima TNI dan Kapolri langsung bergegas menuju lokasi tempat kejadian perkara (TKP) Gereja Katedral Makassar yang sedang digelar olah TKP.
Tiba di lokasi, Panglima TNI dan Kapolri langsung berdialog dengan pejabat TNI Polri setempat. Kemudian Panglima TNI dan Kapolri menuju RS Bhayangkara Makassar untuk menemui dan berdialog dengan para korban serta menyampaikan simpatik yang mendalam.
Kapolri sebelumnya telah memerintahkan Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk langsung berangkat ke Makassar, Sulawesi Selatan. Dia menugaskan Kepala Densus 88 untuk langsung melakukan pendalaman terhadap dugaan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
"Kami sedang dalami dan melakukan olah TKP. Dan untuk masyarakat tidak usah terlalu panik, kami sedang dalami pelakunya," ujar Listyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (28/3).
Baca juga : BREAKING NEWS: Kilang Balongan Meledak dan Terbakar
Dia menyatakan, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan menggelar olah TKP untuk mendalami pelaku dari aksi teror tersebut. Listyo mengatakan, pihaknya menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat usai aksi tersebut. Sejauh ini, kata dia, Densus 88 Antiteror Polri akan terus melakukan penindakan terhadap para kelompok teroris.
Menurut dia, hal tersebut merupakan komitmen dari Korps Bhayangkara untuk memberangus jaringan-jaringan tersebut. Karena itu, dia meminta masyarakat untuk tidak perlu cemas dan khawatir. Negara, kata dia, hadir dan tidak akan kalah dengan aksi ataupun serangan teror apapun.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sunan Kalijaga, menyatakan, tindakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan perilaku pengecut. Tindakan itu ia nilai amat menyakiti rasa kemanusiaan.
"Minggu yang tenang ini, tiba-tiba terjadi ledakan di Makassar. Sebuah perilaku pengecut yang menyakiti rasa kemanusiaam kita," ujar Sunan dalam keterangan tertulisnya, Ahad (28/3).
Dia mengatakan, pihaknya sangat terpukul dan mengutuk tindakan bom bunuh diri tersebut. Atas dasar apapun, kata dia, tindakan yang menyakiti kemanusiaan tidak bisa dibenarkan. Sunan berharap, aparat keamanan dapat mengusut tuntas pelaku peledakan dan jaringan pelaku yang ada di belakang aksi tersebut.
Baca juga : Pelaku Bom Jaringan JAD, Polisi Kembangkan Penyelidikan
"Kami meyakini sepenuhnya bahwa pihak yang berwenang dapat mengusulkan dan menindak tegas pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini," kata dia.
Menurut Sunan, peristiwa yang terjadi sekira pukul 10.50 WITA itu menjadi duka bersama semua elemen masyarakat Indonesia. Sebab, toleransi dan keberagaman bangsa lagi-lagi harus dirobek oleh perilaku pengecut pelaku bom bunuh diri.