REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komnas HAM RI Amiruddin mengecam keras insiden bom di depan Gereja Katedral, Makassar yang terjadi pada Ahad (28/3) pukul 10:28 WITA. Amiruddin menegaskan aksi teror dengan meledakan bom bunuh diri di Gereja Katederal adalah perbuatan biadab yang mengancam hak asasi manusia dan kemanusiaan.
"Untuk peristiwa teror yang menimbulkan korban luka dan jiwa tersebut, saya mengecam sekeras-kerasnya," tegas Amiruddin dalam keterangan tertulis, Ahad (28/2).
Ia pun meminta agar pelaku dan jaringan atau pihak terkait diusut dengan cepat dan tuntas oleh pihak berwenang. "Saya, berharap Aparatur Polri bisa dengan cepat mengungkap para pelaku dan penanggung jawab aksi teror yang biadab tersebut, dan membawa mereka ke pengadilan sesuai ketentuan hukum yang ada, " ujarnya.
Ledakan dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.20 WITA di gerbang masuk Gereja Katedral Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pada saat ledakan terjadi, Gereja Katedral sedang peralihan usai melaksanakan misa Minggu Palem.
Misa Minggu Palem, yakni ibadah menandai awal pekan suci jelang kebangkitan Isa Al Masih. Rangkaian ibadah gereja dilaksanakan Kamis (1/4) putih (penjamuan terakhir Isa), Jumat Agung pada 2 April, ibadah malam Paskah pada Sabtu (3/4), dan ibadah misa Paskah pada Ahad (4/4).
Dilaporkan ada 14 korban dari unsur masyarakat dan keamanan gereja yang terluka akibat ledakan tersebut, seluruhnya dirawat di tiga rumah sakit. Sementara untuk korban meninggal dunia diduga dari pelaku yang melakukan ledakan bom menggunakan sepeda motor.