Senin 29 Mar 2021 07:40 WIB

Polda Kalsel Tingkatkan Penjagaan dan Patroli

Kapolda Kalsel mempertebal kesiagaan dan meminta masyarakat tetap tenang.

Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (28/3/2021).
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (28/3/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rikwanto menginstruksikan anggotanya untuk mempertebal penjagaan dan patroli. Langkah itu menyikapi aksi terorisme di Gereja Katedral, Kota Makassar.

"Tentunya kita meningkatkan kesiagaan. Anggota semua bersiaga baik yang tugas pengamanan maupun patroli kita tingkatkan," terang dia di Banjarmasin, Ahad (29/3).

Meski begitu, Rikwanto meminta masyarakat tetap tenang dan pihaknya menjamin keamanan sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran secara berlebihan.

Secara khusus dia juga mengingatkan agar semua pihak tak menyebarkan konten terkait peristiwa bom bunuh diri di Makassar yang pada akhirnya berdampak tidak baik.

"Misalnya foto-foto atau video yang tidak etis dari kondisi para korban dan sebagainya, tolong jangan di-share di media sosial. Lebih baik kita berdoa untuk kesembuhan para korban dan saling menguatkan," tuturnya.

Rikwanto mengakui, dalam upaya mencegah berkembangnya paham-paham yang dapat memecah belah persatuan bangsa, pihaknya telah menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Kalimantan Selatan yang sepakat memutus virus intoleransi.

Karena sikap intoleransi yang terus berkembang dapat berujung pada paham radikalisme dan akhirnya berujung aksi terorisme.

"Mari kita jaga Kalsel tetap kondusif dengan mencegah munculnya sikap intoleransi termasuk paham radikalisme atas nama agama. Karena aksi teror bukanlah suatu paham agama tertentu, sehingga ini musuh terhadap kemanusiaan yang harus diberantas," tegasnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement