Senin 29 Mar 2021 08:34 WIB

Satgas Covid-19 Babel Isolasi 31 Warga Pulau Sadai

Isolasi sebagai upaya mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19

Ilustrasi Covid-19. Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengisolasi 31 warga Pulau Sadai Kabupaten Bangka Selatan terkonfirmasi Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengisolasi 31 warga Pulau Sadai Kabupaten Bangka Selatan terkonfirmasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA SELATAN -- Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengisolasi 31 warga Pulau Sadai Kabupaten Bangka Selatan terkonfirmasi Covid-19. Ini sebagai langkah mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona baru itu di pulau kecil tersebut.

"Kita sudah menetapkan Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Desa Sadai menjadi tempat karantina warga positif Covid-19," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Sadai, Ahad (28/3) lalu.

Baca Juga

Ia mengatakan dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini, pihaknya telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Desa Sadai, guna mengurangi mobilitas warga di pulau tersebut. "Kita meminta puskesmas untuk segera merujuk pasien Covid-19 di Desa Sadai ini ke Rumah Sakit Covid Babel di RSUP Ir. Soekarno, karena rumah sakit tersebut memiliki fasilitas dan peralatan yang mendukung," ujarnya.

Menurut dia, dengan dijadikannya gedung PAUD tempat karantina dan pemberlakukan PPKM mikro, sebagai langkah taktis dan responsif dalam pengendalian Covid-19 pada klaster desa/kampung, klaster perumahan, dan klaster komunitas, asrama, pesantren. "Ini telah terbukti efektif dan efisien sebagai upaya pengendalian, pemantauan, dan evaluasi penanganan Covid-19 sehingga Covid-19 tidak menyebar dan meluas, sesuai dengan arahan Presiden RI," katanya.

Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi mengatakan, penerapan PPKM Mikro seiring adanya peningkatan kasus positif Covid-19 di Desa Sadai. "PPKM Mikro ini diharapkan dapat berjalan efektif menurunkan angka penularan Covid-19 tanpa mengganggu aktivitas ekonomi warga. Karena pemberlakuan PPKM Mikro bersifat produktif dan hanya malam hari," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement