Senin 29 Mar 2021 10:19 WIB

Menkes: Vaksinasi dan Pembatasan Mobilitas Tekan Covid-19

Budi meminta para kepala daerah batasi mobilitas warga sambil menjalankan vaksinasi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Foto: Antara/Moch Asim
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kombinasi program vaksinasi dan pembatasan mobilitas warga akan efektif menekan penularan Covid-19. Kesimpulan ini melihat pengalaman yang terjadi di negara-negara Eropa.

"Dari seluruh negara Eropa, ada dua tipe negara yang tidak mengalami lonjakan kasus lagi. Pertama (cakupan)vaksinasinya tinggi, bisa 30 sampai 40 persen dari total populasi," katanya dalam siaran acara Charta Politika Indonesia dengan tajuk "Evaluasi Kebijakan, Aktivitas Masyarakat dan Peta Politik Triwulan 2021" yang dipantau di Jakarta, Senin (29/3).

Baca Juga

Menurut Budi, laju penularan Covid-19 di Inggris yang mobilitas penduduknya tergolong tinggi tidak setinggi di negara Eropa yang lain seperti Jerman dan Prancis karena cakupan vaksinasinya juga tinggi. Selain itu, ia melanjutkan, pembatasan mobilitas warga yang diterapkan di negara Eropa seperti Spanyol juga berhasil menahan laju penularan Covid-19.

"Contohnya kali ini adalah Spanyol. Kasusnya tidak terlalu parah, karena ketat mobilitasnya," kata Budi.

Karena itu, Budi meminta para kepala daerah membatasi mobilitas warganya dengan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sambil menjalankan vaksinasi. "Saya minta dua kombinasi itu, vaksinasi dan mobilitas bagi warganya. Disabar-sabarin dulu, supaya tidak terjadi lonjakan lagi," katanya.

Acara Charta Politika Indonesia dengan tajuk "Evaluasi Kebijakan, Aktivitas Masyarakat, dan Peta Politik Triwulan I 2021" disiarkan langsung via daring pada Minggu (28/3).Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjadi pembicara dalam acara itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement