Senin 29 Mar 2021 11:21 WIB

Satgas Minta Siswa Positif Covid-19 Dipulangkan

Pihak sekolah mensyaratkan agar anak harus memiliki catatan negatif uji usap PCR.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Pelajar menggunakan gawai untuk pembelajaran jarak jauh di Bandung (ilustrasi)
Foto: NOVRIAN ARBI/ANTARA
Pelajar menggunakan gawai untuk pembelajaran jarak jauh di Bandung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan petugas (Satgas) penanganan Covid-19 Kota Bandung telah meminta pihak SMA Terpadu Krisda Nusantara menghentikan sementara kegiatan pembinaan atau masa orientasi terhadap para siswa mereka. Hal itu terkait dengan temuan 16 orang siswa dinyatakan positif Covid-19.

"Kegiatan pendidikan sudah dimintakan berhenti," ujar Ketua harian satgas penanganam Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna saat dikonfirmasi, Ahad (28/3).

Ia menuturkan, pihaknya juga meminta agar para siswa dipulangkan sementara ke asal masing-masing pasca penyebaran Covid-19 mereda. Namun, para siswa yang pulang harus terlebih dahulu memperoleh hasil negatif Covid-19 dari uji usap PCR.

"Siswanya dipulangkan dulu ke daerah masing-masing setelah dilakukan PCR," katanya.

Sebanyak 16 orang siswa Sekolah Menengah Atas Terpadu (SMA) Krida Nusantara di Bandung terkonfirmasi positif Covid-19 saat menjalani kegiatan pembinaan sekolah pada pertengahan Maret tahun 2021. 14 orang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di Rumah Sakit Pindad, Kota Bandung dan dua lainnya dirawat di rumah sakit di Jakarta dan RS Borromeus.

Camat Cibiru, Didin Dikayuana membenarkan tentang informasi tersebut. Ia pun menjelaskan terkait kronologis penyebab belasan siswa SMAT Krida Nusantara terpapar Covid-19 saat dilakukan pembinaan untuk siswa kelas satu.

"Mulai kegiatan 15 Maret kemudian sudah seminggu lebih tiba-tiba ada anak-anak batuk kemudian antigen dan positif," ujarnya saat dihubungi, Ahad (28/3).

Ia menuturkan, hasil tersebut membuat kaget para siswa dan guru di sekolah tersebut. Sebab, sebelum pelaksanaan pembinaan dilaksanakan pihak sekolah mensyaratkan agar anak harus memiliki catatan negatif uji usap PCR.

Setelah itu, rekan satu kamar dari siswa yang dinyatakan positif dilakukan swab dan hasilnya empat orang dinyatakan positif Covid-19. Sehingga satu kamar yang diisi oleh enam orang tersebut terdapat 5 orang yang positif.

"Akhirnya seluruhnya 316 (siswa) plus para guru dan pembina 70 orang total 386 di antigen ternyata ada 16 positif," ujarnya. Terpisah, saat dikonfirmasi kepada pihak sekolah belum terdapat respon dan ditanggapi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement