REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) masih melakukan upaya pemadaman kebakaran yang terjadi di wilayah Kilang Balongan. Tangki penyimpanan produk BBM terbakar pada Senin (29/3) dini hari.
Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Mulyono menjelaskan untuk bisa melakukan pemadaman hingga pernomalan kembali operasional Kilang Balongan butuh empat sampai lima hari. Ia menjelaskan saat ini posisinya masih ada kobaran api meski sudah dilokalisir agar tidak merembet ke fasilitas migas lainnya. Namun untuk memastikan semua fasilitas aman saat ini Pertamina menghentikan operasional kilang balongan.
"Kilangnya enggak ada masalah. Ini normal shutdown. Begitu kebakaran selesai, kilang langsung bisa operasi lagi. Sambil menunggu pemadaman, kayaknya empat sampai lima hari," ujar Mulyono dalam konferensi pers, Senin (29/3).
Mulyono menjelaskan dengan berhentinya operasional kilang balongan untuk sementara waktu maka Pertamina kehilangan produksi BBM sebesar 400 ribu barel per hari. Namun ia memastikan bahwa kebutuhan BBM bagi masyarakat tidak akan terganggu.