REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kilang Balongan milik PT Pertamina (Persero) yang terbakar Senin (29/3) dini hari terpaksa harus berhenti beroperasi untuk sementara waktu. Padahal, kilang Balongan merupakan pemasok utama kebutuhan avtur di tiga bandara besar di Jawa.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga (Commercial & Trading) Mas'ud Khamid merinci selama ini Kilang Balongan memasok kebutuhan avtur di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta dan Bandara Ahmad Yani Semarang. Untuk sementara waktu, tiga bandara ini akan dipasok kebutuhan avturnya dari TBBM Soekarno Hatta dan Kilang Cilacap.
"Ada tiga bandara yang selama ini disuplai dari Balongan. Husein kita konsolidasi suplai dari Soekarno-Hatta, stoknya cukup. Untuk Ahmad Yani kita alih suplai dari Yogyakarta. Adi Soemarmo, Adi Sucipto dan NYIA ini 100 persen dari Cilacap," ujar Mas'ud dalam konferensi pers, Senin (29/3).
Mas'ud memastikan untuk stok avtur sendiri sebenarnya masih cukup. Masih ada stok sekitar 3,2 juta barel di TBBM Soekarno-Hatta dan Kilang Cilacap yang siap dioper ke tiga bandara tersebut.
"Avtur juga sangat cukup 3,2 juta barel atau 74 hari konsumsi. Jadi, tidak ada kelangkaan, stok banyak," ujar Mas'ud.