Senin 29 Mar 2021 12:27 WIB

LIPI Perkirakan Vaksin Covid-19 Diuji Coba pada Kuartal III

Jika uji coba ke hewan berhasil, akan dilanjutkan pada tahap uji klinis ke manusia.

Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperkirakan vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkannya akan diuji coba ke hewan pada kuartal ketiga 2021.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperkirakan vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkannya akan diuji coba ke hewan pada kuartal ketiga 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperkirakan vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkannya akan diuji coba ke hewan pada kuartal ketiga 2021. Jika uji coba ke hewan itu berhasil, akan berlanjut pada tahap uji klinis ke manusia.

"Kami sedang memproduksi protein dalam jumlah yang mencukupi untuk uji praklinis," kata Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan LIPI, Wien Kusharyoto saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (29/3).

Baca Juga

Peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI itu menuturkan LIPI saat ini tengah melakukan proses penelitian pembuatan vaksin yang telah dimulai sejak Juni 2020. LIPI mengembangkan bibit vaksin Merah Putih dengan platform protein rekombinan fusi.

Proses pembuatan bibit vaksin diawali dengan mendesain sandi protein dan gen penyandinya berbasis pada sekuen dan struktur protein spike dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Setelah itu, dilakukan transfeksi gen ke dalam sel, lalu dilanjutkan dengan membiakkan sel agar memproduksi protein rekombinan kandidat vaksin.

Sel yang digunakan oleh LIPI adalah sel CHO (Chinese Hamster Ovary) yang tahapan prosesnya mirip dengan proses produksi vaksin Sinovac. Pada tahapan pembuatan vaksin Sinovac, virus penyebab Covid-19 dikembangbiakkan menggunakan sel Vero. Di dalam sel tersebut, virus dapat memperbanyak diri.

Setelah memperbanyak diri, virus akan keluar dari sel dan dapat dipanen. Setelah dipanen, virus kemudian diisolasi dan dimurnikan dari komponen-komponen yang mengganggu. Selanjutnya, virus dimatikan. Caranya pun beragam, salah satunya dengan menggunakan bahan kimia.

Kemudian, pemurnian dilakukan berulang agar diperoleh bahan vaksin. Agar fungsinya meningkat, bahan vaksin akan ditambahkan komponen lain (adjuvan).

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement