REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta kader untuk tidak terlena dengan hasil survei yang menempatkan partai dengan elektabilitas tertinggi. Partai berlogo kepala banteng moncong putih itu meminta kader untuk tetap bekerja keras meraih simpati masyarakat.
Survei Charta Politika Indonesia mendapati bahwa PDIP sebagai partai politik yang akan paling banyak dipilih oleh masyarakat untuk pemilihan legislatif (pileg). PDIP menerima perolehan suara sampai 20,7 persen dari 1200 responden yang ditanya pada 20 hingga 24 Maret 2021.
"Dengan elektoral yang tinggi tersebut, seluruh anggota dan kader PDIP diminta untuk tidak cepat puas diri dan sebaiknya lebih memilih bekerja keras membantu rakyat, dan tiada hari tanpa pergerakan politik," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan, Senin (29/3).
Dalam survei tersebut, partai Gerindra mendapati tempat kedua dengan tingkat keterpilihan 14,2 persen dan diikuti PKB 9,7 persen. Survei menangkap sebesar 22,3 persen responden memilih untuk tidak jawab (undecided).
Hasto mengatakan, elektoral tertinggi tentu menambah optimisme. Dia menyebut bahwa soliditas kepemimpinan dan aktivitas partai seperti penghijauan dan gotong royong mengatasi pandemi menjadi sebab tingginya elektoral PDIP.
Dia melanjutkan, PDIP tentu menyadari bahwa Pemilu masih tiga tahun lagi. Dia mengatakan, meksi PDIP selalu ditempatkan dengan elektabilitas tertinggi dengan angka pada kisaran 20,7 hingga 31,3 persen namun peta sebenarnya ditentukan pada Pemilu 2024.
"Semua anggota dan kader partai wajib meningkatkan disiplin, memperkuat kesadaran ideologi, termasuk mencegah perbuatan yang tidak terpuji," katanya.
Menurutnya, hasil survei tersebut jauh lebih objektif daripada riset yang secara spesifik dilakukan hanya untuk kluster pemilih tertentu seperti pemilih muda, perempuan ataupun segmen pemilih lainnya. Dia mengatakan, survei elektoral itu menjadi daya pacu untuk menyatu dengan rakyat, membangun harapan rakyat di dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini.