REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Penyebab pasti ledakan dan kebakaran di kilang Pertamina Balongan Indramayu hingga kini belum diketahui. Langkah awal yang dilakukan masih berupa penanganan terhadap warga terdampak dan upaya melokalisasi api.
''Sumber (api) dari mana, sementara masih dalam proses (penyelidikan),'' ujar Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri, saat ditemui di Pendopo Kabupaten Indramayu, Senin (29/3).
Namun, Dofiri mengakui, dari informasi yang diperolehnya, sebelum kebakaran ada rembesan di bagian tangki. Selain itu juga ada petir yang sangat besar. ''Tapi ini baru informasi awal,'' tegas Dofiri.
Dofiri menambahkan, saat ini langkah yang diprioritaskan adalah penanganan terhadap warga yang terdampak. Selain itu, langkah yang dilakukan juga melokalisasi kebakaran agar tidak menjalar ke tangki lainnya.
Dofiri menyatakan, pada pagi ini, kebakaran di kilang Pertamina Balongan sudah mulai berkurang. ''Dibandingkan semalam, saat ini kobaran api sudah berkurang,'' terang Dofiri.
Dofiri menyatakan, pemadaman di kilang tidak bisa dilakukan sekaligus seperti halnya pemadaman kebakaran rumah. Dibutuhkan foam khusus untuk melakukannya.
Dofiri mengatakan, upaya pemadaman akan dibantu oleh Pertamina Cilacap dan Jakarta. Saat ini, bantuan tersebut masih dalam perjalanan.
Berdasarkan pantauan Republika pukul 09.00 WIB, pada jarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian, api terlihat masih berkobar. Asap hitam pun membumbung tinggi. Meski demikian, kobaran api dan asap itu sudah mulai berkurang dibandingkan dini hari.