Senin 29 Mar 2021 13:44 WIB

Klaster Sekolah di Bandung Contoh Tatap Muka Masih Rentan

Belasan siswa terpapar Covid-19 di SMA Bandung dinilai menjadi pelajaran penting.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tenaga pendidik di sekolah. Ilustrasi
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga pendidik di sekolah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung akan mengajak seluruh pegiat pendidikan membahas tentang rencana belajar tatap muka pada Juli mendatang. Terutama berkaca pada munculnya klaster Covid-19 di salah satu sekolah di Bandung.

"Kalau menurut saya dimanapun juga proses mengajar mengajar faktanya belum ada yang siap," ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, Senin (29/3). Ia mengatakan jika rencana belajar tatap muka dilaksanakan maka seluruh siswa dan para guru harus terbebas dari Covid-19.

Baca Juga

"Dalam waktu dekat sesuai arahan pimpinan akan mintakan dulu pemangku kepentingan penyelenggara pendidikan akan diundang. Dinas pendidikan akan menginventarisasi, saya akan tanyakan semua ada FAGI, Fortusis, kelompok di dunia pendidikan," katanya.

Ema mengatakan, kasus positif Covid-19 di SMAT Krida Nusantara beberapa waktu lalu menjadi contoh pengalaman dan pelajaran bahwa kegiatan belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19 tidak menguntungkan. Terlebih penyebaran Covid-19 masih rentan terjadi di masyarakat.

Baca juga : Klaster Sekolah Muncul di Bandung

"Ini akan menjadi bahan semacam best practice dalam tanda kutip bahwa kegiatan semacam ini (SMAT Krida Nusantara) di masa pandemi tidak dalam posisi menguntungkan. Di Bandung dalam posisi rentan makanya semua harus hati-hati," ungkapnya.

Ema menambahkan, kegiatan pembinaan yang dilakukan pihak sekolah tersebut tidak memiliki izin belajar tatap muka. Oleh karena itu pihaknya meminta agar kegiatan dihentikan dan seluruh siswa diminta untuk dipulangkan ke daerah masing-masing dengan terlebih dahulu dites PCR.

"Pertama mereka tidak ada izin penyelenggaraan PTM, itu kesalahan mereka. Kedua, begitu kejadian kita tindak tindakannya kita minta mereka menghentikan semua kegiatan pendidikan karena tidak sesuai kondisi pandemi di Bandung," katanya.

Ia melanjutkan, pihaknya belum memberikan sanksi terhadap pihak sekolah namun sudah memberikan teguran agar jika mengadakam kegiatan berkoordinasi dengan satgas Covid-19. Ema pun mengaku kecolongan terkait kasus tersebut.

Sebelumnya, 16 siswa SMAT Krida Nusantara dinyatakan positif Covid-19 saat menjalani pembinaan di sekolah. Mereka saat ini sedang menjalani isolasi dan sebagian besar siswa yang ada di sekolah akan dipulangkan ke rumah masing-masing.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement