REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog berharap bisa memasok beras untuk kebutuhan TNI, Polri, dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Keinginan itu agar Bulog kembali mendapat pasar beras pascahilangnya kewajiban Bulog untuk menyalurkan beras dalam program Beras Sejahtera (Rastra).
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, mengatakan, Bulog berharap setidaknya bisa menyiapkan beras sebayak 10 kilogram (kg) per bulan untuk para TNI, Polri, dan ASN seluruh Indonesia. Menurut dia, jika itu bisa terealisasi, setiaknya pangsa pasar beras yang bisa dikantongi Bulog mencapai 1,4 juta ton per tahun.
"Ini target kita, sampai saat ini belum ada keputusan soal hilir beras Bulog. Harus ada keputusan pemerintah," kata Budi dalam konferensi pers, Senin (29/3).
Ia menjelaskan, saat ini anggota TNI, Polri, dan ASN rata-rata mendapatkan tunjangan beras per bulan sebesar Rp 7.400 per kilogram (kg). Namun, harga riil beras yang dikonsumsi sekitar Rp 12 ribu per kg. Budi menilai secara tidak langsung TNI, Polri, dan ASN dirugikan karena membeli beras dengan tunjangan pemerintah yang di bawah harga pasar.