Senin 29 Mar 2021 15:59 WIB

Kilang Balongan Terbakar, Pertamina Harus Siap Impor BBM

Pertamina juga memerlukan penambahan tangki timbun sebagai pengganti yang rusak.

Red: Friska Yolandha
Warga melihat kepulan asap hitam akibat kebakaran tangki minyak milik Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021). Akibat kebakaran tersebut sedikitnya 20 orang terluka dan 500 warga yang tinggal di dekat lokasi terpaksa mengungsi.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Warga melihat kepulan asap hitam akibat kebakaran tangki minyak milik Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021). Akibat kebakaran tersebut sedikitnya 20 orang terluka dan 500 warga yang tinggal di dekat lokasi terpaksa mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat energi yang juga pernah menjabat sebagai Anggota Komisi VII DPR periode 2014-2019, Kurtubi, mengatakan insiden kebakaran Kilang Balongan akan mengurangi cadang Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri untuk jangka menengah. Sehingga Pertamina harus siap mengambil kebijakan impor.

"Pertamina harus bersiap untuk impor BBM karena itu menjadi cara agar suplai di Jakarta, Jawa Barat, dan sekitarnya tidak terganggu. Jika ada SPBU yang kekurangan BBM nanti orang-orang panik, teriak," kata Kurtubi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/3).

Baca Juga

Dia mengapresiasi langkah darurat yang dilakukan Pertamina dalam mengatasi kebakaran agar tidak meluas ke area lain dan memastikan stok BBM nasional tetap aman melalui penambahan suplai dari kilang-kilang lain. Pertamina memerlukan penambahan tangki timbun untuk menggantikan tiga tangki penampungan yang rusak akibat insiden kebakaran.

"Langkah yang dilakukan Pertamina sudah tepat, dengan menjamin kebutuhan BBM melalui penambahan dari kilang-kilang lain, seperti Kilang Cilacap lewat jalur laut," kata Kurtubi.