Senin 29 Mar 2021 16:53 WIB

Harga Cabai di Mataram Mencapai Rp 160 Ribu per Kg

Tingginya harga cabai rawit saat ini berdampak pada jumlah stok yang laku terjual.

Red: Nidia Zuraya
Seorang Ibu rumah tangga memilih cabai rawit di pasar tradisional. ilustrasi
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Seorang Ibu rumah tangga memilih cabai rawit di pasar tradisional. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, terus melonjak hingga saat ini mencapai Rp 160 ribu per kilogram (kg). Salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Kebon Roek Mataram, Yuliati, mengatakan, harga cabai di pasar yang tembus hingga Rp 160 ribu per kilogram disebabkan persediaan yang masih terbatas.

"Tingginya harga cabai rawit saat ini berdampak pada jumlah barang jualan yang laku terjual. Sebelumnya, dalam sehari jumlah cabai yang terjual bisa mencapai 10 kilogram, tetapi sekarang maksimal laku 4 kilogram," katanya di Mataram, Senin (29/3).

Baca Juga

Untuk mengantisipasi kerugian jika barang tidak laku yaitu dengan menjemurnya, tujuannya agar cabai kering tersebut bisa dijual kembali, meskipun dengan harga yang lebih rendah. "Kita berharap pemerintah bisa memberikan solusi terhadap kondisi ini, agar harga cabai kembali normal," katanya.

Sementara tambah Yuliani, untuk hasil pertanian yang lainnya masih stabil. Misalnya bawang merah yaitu sebesar Rp 25 ribu per kilogram, bawang putih sebesar Rp 26 ribu per kilogram dan tomat Rp 7.000 per kilogram.