Senin 29 Mar 2021 16:17 WIB

Kena Serangan Jantung Usai Ledakan, Warga Balongan Meninggal

Korban dikabarkan meninggal dunia akibat kaget mendengar suara ledakan yang keras

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Api membumbung tinggi saat terjadi kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/pras.
Foto: ANTARA FOTO/DEDHEZ ANGGARA
Api membumbung tinggi saat terjadi kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/pras.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Seorang warga meninggal dunia akibat mengalami serangan jantung setelah mendengar ledakan tangki kilang minyak mlik Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3). Puluhan warga pun terluka akibat peristiwa tersebut.

Adapun warga yang meninggal bernama Mashadi Dulkodir (62 tahun), warga RT 004 RW 002, Blok Balongan II, Desa/Kecamatan Balongan. Rumah korban berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi tangki kilang yang meledak.

Korban dikabarkan meninggal dunia akibat kaget mendengar suara ledakan yang keras. Korban mengalami serangan jantung.‘’Ya, korban meninggal karena serangan jantung,’’ kata Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Caya, Senin (29/3).

Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa korban meninggal akibat mengalami luka. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menyatakan, nama almarhum tidak termasuk ke dalam daftar nama korban ledakan/luka bakar. "Nama tersebut tidak ada dalam data korban ledakan/luka bakar,’’ kata Deden, dalam pesan singkatnya kepada Republika.

Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi, dalam keterangan resminya, Senin (29/3) pukul 15.00 WIB, menyatakan, selain satu orang warga terdampak yang meninggal dunia, terdapat enam warga yang luka berat akibat ledakan dan kebakaran pada tangki kilang minyak Pertamina RU VI Balongan.

Keenam korban luka berat itu yakni Kosim (18) warga Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat, Abdul (18) warga Desa Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Khoirul Ikhwan (16) asal Desa/Kecamatan Juntinyuat serta Ibnu Ajis (18) dan Ahmad Asrori (18) asal Desa Juntiweden, Kecamatan Juntinyuat. Sedangkan satu korban lainnya, masih diidentifikasi.
 
Korban yang mengalami luka berat merupakan warga yang kebetulan sedang melintas di jalan raya di sekitar lokasi ledakan. Selain korban luka berat, adapula 29 korban luka ringan. Dari 29 orang itu, 15 orang sudah diketahui nama-namanya  dan 14 orang masih diidentifikasi.

Tak hanya korban luka, lanjut Dodi, peristiwa itu juga menyebabkan 932 warga mengalami terdampak/mengungsi. Mereka berasal dari lima desa, yakni Desa Balongan, Rawadalem, Sukareja, Tegalurung dan Sukaurip. "Ada tiga titik lokasi pengungsian bagi warga,’’ terang Dodi.

Yakni, Islamic Center Indramayu sebanyak 392 orang pengungsi, Pendopo Kabupaten Indramayu 320 orang pengungsi dan 220 warga mengungsi di Komplek GOR Perumahan Pertamina Bumi Patra.

Seperti diketahui, tangki kilang minyak milik Pertamina RU VI Balongan Kabupaten Indramayu meledak dan terbakar, Senin (29/3) sekitar pukul 00.45 WIB. Sebelum peristiwa itu terjadi, warga setempat mencium bau yang menyengat, seperti gas bocor, pada Ahad (28/3) sekitar pukul 23.00 WIB.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement