BPR Bank Salatiga Ditarget Naik Kelas Bermodal Lebih Rp 50 M
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, saat memberikan pengarahan dalam kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Perumda BPR Bank Salatiga, yang dilaksanakan di Graha Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang. | Foto: Dokumen.
REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Jajaran Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Salatiga diminta memanfaatkan momentum pergantian manajemen yang baru, sebagai dasar untuk berbenah menuju perbaikan kinerja. Dengan begitu, performa Perumda BPR Bank Salatiga menjadi bank yang berintegritas bakal dapat diwujudkan hingga pada saatnya akan mampu mendukung pencapaian visi pembangunan Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Hal ini ditegaskan Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, saat memberikan pengarahan dalam kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Perumda BPR Bank Salatiga, yang dilaksanakan di Graha Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang. Menurutnya, Bank Salatiga sekarang sudah berbeda dengan Bank Salatiga era manajemen sebelumnya.
“Kalau yang kepengurusan tahu lalu, hampir tidak memiliki keunggulan apapun,” tegasnya, di hadapan peserta pelatihan kepemimpinan tersebut.
Wali kota bahkan menganalogikan, Bank Salatiga era sebelumnya ibarat pakaian yang sudah lusuh, kotor, dan sudah tidak layak dipakai. Sehingga harus dicuci bersih terlebih dahulu kemudian diberi pewangi, disetrika sebelum dipakai kembali.
Namun untuk manajemen yang sekarang sudah banyak melakukan banyak perbaikan dalam upaya mengatasi segala persoalan internalnya. Sehingga kini telah siap menjawab tantangan kebutuhan masyarakat Kota Salatiga di masa depan.
Kendati begitu, masih kata Yuliyanto, dengan managemen yang baru, Bank Salatiga harus terus menata diri dengan baik. Standar Operasional dan Prosedur (SOP)-nya juga mesti ditata seefektif mungkin.
Termasuk melakukan berbagai perbaikan sumber daya manusia (SDM) dan sistemnya maupun jajaran Dewan Pengawas. "Sehingga perbaikan dan penataan menyeluruh ini akan mampu membawa semangat baru dan lebih baik,” tegasnya.
Menurut wali kota, hadirnya Bank Salatiga adalah untuk mendukung pencapaian visi pembangunan Kota Salatiga yang SMART. Kehadiran Bank Salatiga diharapkan juga bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Termasuk juga meningkatkan daya saing, daya tarik investasi, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik sebagai sebuah lembaga keuangan dengan performa serta kinerja yang benar-benar sehat.
“Kita targetkan pada akhir 2025 yang sesuai dengan renstra bisa menciptakan bank yang sehat, bank yang tumbuh, naik kelas dengan modal inti lebih dari Rp 50 miliar, menghasilkan laba akumulasi positif, dan memberikan kontribusi PAD ke Pemerintah Kota Salatiga,” tambah wali kota.
Lebih lanjut, Yuliyanto juga mewanti-wanti kepada seluruh jajaran Bank Salatiga untuk menjaga integritas karyawannya. Mereka harus mempunyai karakter bekerja yang baik, jujur, bekerja keras, inovatif, dan disiplin.
Semuanya juga harus memiliki keteladanan dan kepemimpinan yang baik. “Yang tak kalah penting adalah sinergi dan kerja sama tim untuk bersama membangun Perumda Bank Salatiga di masa depan,” ujar dia.